WahanaNews.co | Jalur penyelundupan senjata api dan amunisi di Provinsi Papua telah berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan, sejumlah wilayah rawan tersebut di antaranya Boven Digoel, Keerom, hingga Nabire.
Baca Juga:
300 Personel Polisi Amankan Kampanye Akbar Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan
"Kalau di daerah Selatan-Utara ini kan mulai dari Boven Digoel, Keerom masuk Kota Jayapura. Ini kan harus kita jaga rapat di perbatasannya. Sedangkan kalau di sisi Utara, ini kan ada Nabire, kenapa Nabire? ini kan masuknya dari Manokwari dan Sorong," kata dia ketika dikonfirmasi, Selasa (24/1/2023).
Mathius juga telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap titik-titik tersebut.
"Ini saya udah minta ke semua Polres yang terkait tadi ada empat, Nabire, Kota Jayapura, Pegunungan Bintang, dan Boven Digoel untuk melakukan langkah cepat, penanganan ekstra," tegasnya.
Baca Juga:
Polda Papua Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke–79
Alumni Akpol 1990 ini juga akan menindak tegas jajarannya agar nakal bertransaksi amunisi dengan kelompok bersenjata.
"Tentunya bagi anggota TNI/Polri khususnya untuk Polri kita akan mengambil langkah tegas terhadap tindakan mereka yang masih coba-coba terhadap amunisi," ucap Mathius.
Mathius menegaskan akan membongkar jaringan dua warga sipil yang ditangkap dengan membawa empat senjata api dan 18 amunisi pada Kamis (19/1/2023).
"Penangkapan kemarin ini juga bagian yang saya minta dibuka jaringannya, jadi kita tidak hanya fokus pada pemeriksaan yang sudah tertangkap tapi sejauh mana dia punya jaringan yang selama ini mungkin belum kita cover jual-belinya," terangnya.
Ia pun berjanji akan membawa kedua pelaku itu sampai ke pengadilan agar dapat memberikan efek jera ke depannya.
Sebelumnya, Polda Papua menangkap dua warga sipil dengan empat senjata api dan 18 amunisi pada Kamis (19/1/2023) lalu.
Senjata dan amunisi tersebut dibeli warga dari hasil jual emas yang didapat dari pendulangan emas ilegal di perbatasan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Boven Digoel. Sedangkan senjata api serta amunisi, dibeli warga dari negara Papua Nugini. [sdy]