WahanaNews.co | Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan, dalam lima tahun terakhir, sebanyak 60-70% kebakaran disebabkan arus pendek listrik (korsleting).
“Kalau dilihat dari tren kebakaran selama lima tahun terakhir, rata-rata disebabkan arus pendek. Angkanya bisa 70% dari total kebakaran yang terjadi,” kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Hindari Gangguan Listrik Akibat Hilangnya Perlengkapan di Instalasi, PLN Ajak Warga Turut Jaga Infrastruktur Kelistrikan
Arus pendek listrik, menurut Satriadi, terjadi lantaran banyak warga masih menggunakan listrik dengan instalasi tidak sesuai dengan peruntukannya.
Selain itu, kualitas peralatannya juga tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Kita pernah buat kajian, terlihat banyak masyarakat yang instalasinya tidak sesuai dengan standar. Ada juga yang bisa dibilang nyolong listrik. Alatnya tidak sesuai dengan ketentuan,” tandasnya.
Baca Juga:
Hindari Gangguan Listrik Akibat Hilangnya Perlengkapan di Instalasi, PLN Ajak Warga Turut Jaga Infrastruktur Kelistrikan
Hal tersebut makin menambah bahaya kebakaran karena padatnya Jakarta.
Bangunan rumah berdempetan sehingga akhirnya api mudah merembet.
“Kita tahu juga, kondisi Jakarta rata-rata padat hunian. Rumahnya rapat-rapat dan bangunannya juga semi permanen. Perambatannya cepat sekali,” ujar Satriadi.