WahanaNews.co | Seorang remaja bernama Bhakti Prasetya Rezeki warga Desa Cimuja, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal.
Bhakti dan rekannya Bagas dianiaya oleh pelaku di wilayah Desa Kebon Cau, Kecamatan Ujungjaya pada Jumat (18/11/2022) kemarin, sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
"Jadi motornya di tendang sampai keponakan saya jatuh sampai terguling. Motornya akhirnya nabrak TPT sehingga kaki kanannya patah. Bahkan rekannya yang bawa motor justru dibacok," ujar paman korban Ilham Maulana, Selasa (22/11/2022).
Ilham mengaku, pihak keluarga telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak kepolisian. Dan diduga penganiayaan itu merupakan tindakan salah sasaran.
"Kalau laporan sudah, kami sekeluarga berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bergerak cepat menangani kasus ini. Mudah-mudahan pelaku cepat tertangkap dan bisa mempertanggung jawabkan secara hukum. Tapi sekarang, kami tidak fokus ke arah pidananya, kami lebih fokus terhadap penyembuhan anak kami," terangnya.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
Ilham menerangkan, kejadian yang menimpa terhadap keponakannya tersebut diduga dipicu karena dampak dari peristiwa tawuran antara SMK Korpri dan YPGU pada 28 Oktober 2022 lalu.
"Tapi korban ini kebetulan sekolahnya di Muhammadiyah 2, jadi saya rasa ini salah sasaran," ungkapnya.
Sementara itu, lanjut Ilham, pihak keluarga sendiri saat ini mengaku tengah mengalami kesulitan dalam pembiayaan pengobatan untuk operasi anaknya tersebut.
Karena diketahui, pihak BPJS Kesehatan sendiri tidak dapat membantu korban penganiayaan kecuali dari korban kecelakaan.
"Sehingga sampai sekarang belum ada tindakan operasi. Kemarin juga orang tua korban ini sudah saya suruh membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)," paparnya.
Walaupun saat ini sudah masuk ruangan di rumah sakit, lanjut Ilham, korban tetap berada pada golongan umum, bukan sebagai pasien BPJS.
"Jadi BPJS aktif juga gak berfungsi. Untuk sekarang, kami hanya berharap agar segera ditindak operasi. Juga adanya bantuan pembiayaan serta keringanan lainnya. Karena BPJS dan Jasaraharja tidak bisa membantu karena bukan korban kecelakaan," tururnya. [sdy]