WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seluruh komponen kekuatan Indonesia bergerak bersama memulihkan jaringan listrik di wilayah berbukit dan terputus pascabanjir bandang serta longsor di Aceh dengan PLN sebagai motor koordinasi yang menempatkan percepatan akses menuju titik-titik terisolasi sebagai prioritas utama pada Rabu (3/12/2025).
Upaya percepatan ini dilakukan karena sebagian besar lokasi terdampak berada di lereng dan perbukitan yang mengalami kerusakan berat sehingga jalur darat tidak dapat dilalui dan membutuhkan kombinasi mobilisasi udara serta pengangkutan material secara khusus menggunakan helikopter.
Baca Juga:
Update BPNP Korban Banjir di Pulau Sumatra: 712 Orang Tewas & 507 Hilang
Kolaborasi besar lintas sektor menjadi fondasi percepatan pemulihan, di mana tiap unsur memiliki peran kritis untuk membuka jalur, mengangkut logistik, menyalurkan bantuan, serta memastikan akses menuju gardu dan jaringan yang tertimbun material longsor dapat dijangkau kembali.
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan pentingnya percepatan distribusi logistik dan mobilitas udara mengingat banyak titik pemukiman masih terputus akibat kerusakan infrastruktur sehingga membutuhkan dukungan penuh dari TNI.
“Prioritas utama pemerintah saat ini adalah pendorongan logistik bagi masyarakat, mulai dari bahan makanan, kebutuhan pribadi seperti pakaian, hingga obat-obatan, seluruh bantuan akan didistribusikan menggunakan alutsista TNI ke titik-titik terdampak,” ujarnya.
Baca Juga:
Pengungsi Banjir di Bireuen Mulai Sakit, Layanan Kesehatan dan Air Bersih Mendesak
Sjafrie juga menegaskan bahwa pemulihan listrik harus berlangsung cepat karena masyarakat di lereng perbukitan sangat bergantung pada suplai kelistrikan darurat untuk kebutuhan dasar dan keamanan lingkungan sehingga percepatan helikopter menjadi bagian penting dari strategi pemulihan.
“Langkah pertama adalah memperkuat mobilitas udara, semua logistik kita konsentrasikan, listrik harus segera hidup dalam waktu singkat, kita akan tambah kekuatan helikopter, evakuasi darat dan udara harus dipercepat,” ujarnya.
Dukungan dari Kementerian Dalam Negeri juga ditegaskan oleh Tito Karnavian yang mengirimkan tim khusus ke wilayah terdampak untuk membantu mempercepat penanganan serta memastikan stabilitas layanan publik terus terjaga di tengah kondisi medan yang ekstrem.