WahanaNews.co | Jembatan penghubung dermaga utama dengan kapal (ponton speed boat) di Pelabuhan penyeberangan Nusa Penida, Klungkung, Bali, roboh pada Kamis (15/12/2022).
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 35 orang penumpang yang tengah menunggu antrean masuk ke kapal terjun bebas ke laut.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
Kasi Humas Polres Klungkung Iptu Agus Widiono, mengatakan peristiwa itu terjadi diduga karena jembatan tersebut kelebihan muatan.
"Hal (kejadian) tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan beberapa penumpang mengalami luka ringan," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis.
Ia menjelaskan, kejadian terjadi pada pukul 16.45 Wita, ketika para penumpang yang didominasi oleh warga negara asing (WNA) sedang mengantre masuk ke kepal yang hendak menyebrang ke Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali.
Baca Juga:
Diduga Terlibat Prostitusi, Imigrasi di Bali Usir WNA Uganda
Dalam seketika jembatan tersebut ambruk yang menyebabkan 35 orang yang ada di atasnya nyemplung ke laut.
"Sekitar 35 orang penumpang mencoba melintasi jembatan penghubung secara bersamaan dengan kontur jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi sebanyak itu," kata dia.
Widiono mengatakan setelah kejadian tersebut para penumpang yang jatuh ke laut tetap melanjutkan perjalanan mengunakan kapal yang sama menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Bupati klungkung I Nyoman Suwirta, mengatakan, pelabuhan tersebut baru dibangun dan sudah dilakukan diserah terima kepada UPT Unit Pengelola Nusa Penida, pada 5 Desember 2022.
Karena itu, Suwirta sudah memerintahkan pihak pengelola pelabuhan untuk mencari penyebab jembatan tersebut roboh.
"Ini menjadi pelajaran bagi pengelola dan para operator speed boat agar di pelabuhan itu (tidak terjadi penumpukan penumpang), Karena di pelabuhan itu kan orang bergerak terus enggak boleh diam atau lama-lama di pelabuhan nanti jadi numpuk satu," kata dia. [eta]