WahanaNews.co | Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Firman mengumbar amarahnya dan sempat mengajak berkelahi sejumlah petugas di pelabuhan Rool On Rool Off (Roro) Air Putih Bengkalis, pada Rabu (22/12).
Ia kesal karena sudah mengantre dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB namun belum bisa menyeberang akibat banyaknya mobil pribadi yang menerobos antrean tanpa masuk pada jalur yang telah ditentukan.
Baca Juga:
Disbun Bengkalis Bagikan 33.160 Bibit Sawit Bersertifikat ke Poktan Senilai Rp2,4 Miliar Lebih
Aksi Firman mengamuk ini terlihat pada unggahan di salah satu media sosial yang terlihat sejumlah mobil pribadi yang menerobos antrean dan dicegat oleh sang wakil rakyat itu.
Bahkan dengan nada tinggi Firman mengaku dari anggota DPRD dan menyuruh mobil yang tidak masuk antrean untuk keluar. Selama ini diduga banyak oknum yang bermain dalam meloloskan mobil tanpa masuk antre.
"Saya anggota dewan, keluar-keluar semuanya, capek saya juga dan dituduh tutup mata sebagai anggota dewan dan kalian enak-enak lepas semuanya dan tidak ada cerita, perang-perang kita hari ini," kata Firman dalam unggahan tersebut.
Baca Juga:
Polda Riau Periksa Disbun Bengkalis Terkait Pengadaan Bibit Sawit 2022
Firman mengaku kesal dengan banyaknya mobil pribadi yang menerobos antrean, sementara ia dari pagi hingga sore sabar menunggu namun belum dapat menyeberang.
"Ini akibat banyaknya oknum yang bermain di lapangan meloloskan mobil tanpa masuk antrean dengan seribu alasan kepentingan, sementara masyarakat yang sudah menunggu berjam-jam menjadi kesal akibat aksi main terobos ini," kata Firman.
Ia juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkalis untuk meningkatkan pelayanan karena kejadian seperti ini sering terjadi, ditambah sedikitnya armada kapal yang beroperasi, sehingga terjadi penumpukan di mobil di pelabuhan.
"Semalam hanya dua kapal yang beroperasi dan hari ini juga terjadi hal yang sama, kalau tidak ada tindakan dan ketegasan. Mereka juga beralasan banyak kapal yang sedang rusak, docking dan alasan lainnya. Kita minta kapal tersebut diganti dan banyak armada lainnya yang bisa dipakai untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," kata Firman.
Politisi dari PPP ini juga menegaskan bahwa untuk mobil yang bisa masuk pada khusus tersebut sudah ada ketentuan yang dibuat, di antaranya mobil Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Pimpinan DPRD, Forkopimda. Selain dari ketentuan tersebut harus masuk pada jalur antrean.
"Kita minta kepada Dishub untuk juga menegakkan aturan di lapangan, akibat banyaknya mobil yang menerobos antrean ini yang dirugikan juga masyarakat banyak yang sudah mengantri berjam-jam pada jalur yang sudah tentukan," kata Firman. [qnt]