WahanaNews.co | Kali Ancol meluap, Jalan Raya RE Martadinata dan Jalan Lodan Raya, Pademangan, Jakarta Utara, pun terendam banjir, Selasa (18/1/2022).
Adanya banjir tersebut, kemacetan pun tidak bisa dihindarkan di Jalan RE Martadinata.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Sementara dampak dari meluapnya kali Ancol, Jalan Lodan Raya lumpuh total.
Dari pantauan, kemacetan terjadi di Jalan RE Martadinata dari arah Ancol menuju Tanjung Priok, atau pun dari arah sebaliknya.
Hal tersebut dikarenakan meluapnya Kali Ancol akibat hujan lebat sejak pagi hingga siang.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Kendaraan roda dua pun harus ikut terkena macet karena banjir.
"Iya enggak masalah macet, karena banjir juga kan, mau gimana lagi," kata Tono, salah satu pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Lodan Raya, Ancol, Jakarta Utara, saat ditemui RRI.co.id, Selasa (18/1/2022).
Diketahui, sejak siang tadi, air belum juga sepenuhnya surut dari kedua jalan yang menjadi akses para pengendara, terutama dari arah Ancol ke Tanjung Priok, begitu pula sebaliknya.
Abdu (29), salah seorang warga yang sedang berteduh di Jalan Lodan Raya mengatakan, banjir sudah terjadi sejak pukul 12.00 WIB siang tadi.
Warga Jakarta Barat yang bekerja di kawasan Ancol itu mengeluh sulit pulang lantaran kemacetan yang timbul akibat banjir yang belum juga surut hingga malam ini.
"Ya jadi susah pulang nih. Malah hujan nggak berhenti-berhenti lagi. Ini juga macet parah, jadi tunggu agak malam sedikit saja," ucap Abdu.
Abdu mengungkapkan, dirinya sudah merasakan guyuran hujan ketika tiba di tempat kerja pagi tadi.
Dirinya sampai di tempat kerja dalam kondisi basah kuyup kehujanan.
Nyatanya, hingga malam ini rintik hujan masih belum juga sepenuhnya reda.
"Dari tadi pagi sudah hujan terus. Tapi hujan, berhenti, hujan, berhenti, gitu. Jadi ini agak susah juga pulangnya," ungkapnya.
Asep (51), pedagang di Jalan Lodan Raya, menuturkan, sejak siang hingga malam tadi tak sedikit pengguna jalan yang mampir ke warungnya untuk sejenak berteduh.
Selain itu, Asep juga terus menerus memberitahu pengendara untuk tidak melewati Jalan Lodan Raya setelah Gerbang Barat Ancol, karena ketinggian air di sana mengerikan.
"Wah banyak yang berteduh. Hujan melulu kagak berhenti," tutur Asep.
"Banyak juga yang saya kasih tahu suruh putar balik, itu nggak bisa lewat ke sana yang setelah pintu Ancol, ya mereka terus ke warung saya," tutur dia. [qnt]