WahanaNews.co | Kasus pria Palembang, Sumatera Selatan, yang membatalkan pernikahan gara-gara ibunya dibentak calon istri, kini makin viral di media sosial.
Dikutip dari Tribunnews, usai kasus itu jadi sorotan, keluarga calon mempelai wanita kini tiba-tiba menghilang dari rumahnya di Desa Belambangan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Bobi Candra, Bos Tambang Ilegal dengan Kerugian Negara Rp 556 Miliar, Dibekuk di Jakarta
Rumah tersebut dalam kondisi terkunci dan tak berpenghuni. Sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahui ke mana keluarga itu pergi.
Sekretaris Desa Belambangan Renzi juga berkata sama soal keberadaan keluarga tersebut.
"Kami tidak tahu kemana mereka pergi karena tidak melapor, mungkin malu setelah acara pernikahan batal," ujarnya.
Baca Juga:
Bank Indonesia Sebut Uang Pecahan Rp10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tidak Berlaku Lagi
Saat ditanya soal pernikahan yang batal itu, Renzi mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut. Pernikahan calon mempelai wanita berinisial DN itu sedianya digelar pada 18 Desember 2022.
Selepas gagalnya acara resepsi pernikahan, keluarga lantas menggantinya dengan akikah keponakan DN.
"Jadi tanggal 17 itu acara pernikahan sudah dibatalkan dan diganti dengan acara akikah keponakan dari calon mempelai wanita," ucapnya.
Sehari setelah acara akikah pada 18 Desember 2022, keluarga calon mempelai wanita meninggalkan kediamannya.
Renzi mengatakan, keluarga calon mempelai wanita tersebut merupakan warga pindahan dan tidak banyak yang tahu kegiatan sehari-harinya.
Buntut viralnya kasus ini, aparat Kepolisian Sektor (Polsek Pengandonan) mendatangi kediaman DN. Kedatangan personel kepolisian itu untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, sewaktu petugas datang, tidak ada penghuni rumah yang bisa ditemui.
Pria batalkan nikah gara-gara ibu dibentak
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pria batalkan nikah gara-gara ibu dibentak ini menjadi sorotan.
Kejadian ini bermula saat ibu Anjas, calon mempelai pria tersebut, dibentak calon istrinya gara-gara kurangnya uang keperluan menikah sebesar Rp 700.000.
Sebelumnya, keluarga calon mempelai wanita meminta uang tambahan Rp 7 juta untuk keperluan perlengkapan resepsi, seperti tenda dan lainnya. Pihak Anjas menyanggupi permintaan tersebut.
Akan tetapi, sewaktu berkunjung ke rumah calon mempelai wanita di Kabupaten OKU pada H-1 pernikahan, Anjas dan keluarga terkejut melihat kondisi persiapan acara. Di sana hanya didirikan tenda terpal dan tanpa dekorasi.
Ketika permasalahan itu ditanyakan kepada keluarga calon mempelai wanita, Anjas mengaku pihak keluarga calon istrinya itu malah memaki-maki dan menunjuk-nunjuk ibunya.
Kemarahan tersebut dipicu karena keluarga Anjas tidak memberi kekurangan uang Rp 700.000 dari uang tambahan yang disepakati sebesar Rp 7 juta.
"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk) itu wong tuo aku," ungkapnya dikutip dari Tribunsumsel, Jumat (23/12/2022).
Tak terima ibunya dimaki, Anjas akhirnya membatalkan pernikahan sehari sebelum acara itu digelar. [eta]