WahanaNews.co, Jakarta - Sopir bus Rosalia Indah terkait kecelakaan tunggal yang menewaskan tujuh orang di KM 370 A atau ruas Tol Batang-Semarang akan diperiksa dan "diamankan" setelah itu.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu mengatakan saat ini sopir tersebut tengah dibawa ke rumah sakit untuk dicek kesehatannya.
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Terancam 12 Tahun Penjara
"Sopir dibawa ke rumah sakit untuk cek kesehatan, termasuk tadi kita sudah cek urine, hasilnya negatif," kata Satake saat dikonfirmasi, Kamis (11/4/2024) melansir CNN Indonesia.
Hasil tes urine negatif berarti nihil zat-zat atau protein mencurigakan dalam tubuh subjek, termasuk narkoba.
Satake melanjutkan, usai dilakukan pemeriksaan kesehatan, pihaknya bakal memeriksa sopir bus itu untuk digali keterangannya terkait insiden kecelakaan tersebut.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
"Selesai dari rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan terkait kecelakaan tersebut, nanti juga pasti diamankan karena akibat yang bersangkutan mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia," tutur dia.
Dalam kasus kecelakaan ini, kata Satake, pihaknya bakal mendalami soal unsur kelalaian yang dilakukan oleh sopir sehingga berujung pada kecelakaan
"Iya unsur kelalaian didalami," ucap Satake.
Sebelumnya, bus Rosalia Indah mengalami kecelakaan tunggal di KM 370 A atau ruas Tol Batang-Semarang Kamis sekitar pukul 06.35 WIB.
Kecelakaan bermula saat bus yang membawa 34 orang, termasuk sopir dan kernet melaju di lajur kiri ruas jalan tol tersebut dari arah barat ke timur.
"Sesampainya di KM 370 + 200 jalur A pengemudi mengantuk sehingga KBM Bus Po. Rosalia Indah keluar dari jalan masuk ke parit sepanjang 200 meter," kata Satake.
Insiden nahas tersebut menyebabkan tujuh orang meninggal dunia 15 orang luka ringan dan 12 lainnya dinyatakan selamat.
"Enam korban meninggal dunia sudah di RSI Weleri, satu (korban) terjepit (meninggal) kondektur dalam proses evakuasi," tutupnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]