WahanaNews.co | Kelompok
Kriminal Bersenjata (KKB) bikin teror lagi, dengan membakar bangunan SD Inpres
Mayuberi, dua unit rumah dinas guru, dan Puskesmas lama Ilaga Utara di Kampung
Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Senin (3/5/2021).
Baca Juga:
4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua
KKB juga merusak fasilitas jalan dan jembatan berupa
Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni pintu angin
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal
menjelaskan, berdasarkan laporan tersebut aksi pembakaran dilakukan pada Minggu
2 Mei 2021 sekitar pukul 22.30 WIT.
Pembakaran awalnya diketahui Kepala Distrik Ilaga Utara,
Joni Elatotagam yang kemudian dilaporkan ke Satreskrim Polresta Puncak pada
Senin (3/5/2021). "Dalam laporannya, dia menyatakan melihat asap hitam
tebal di Kampung Mayuberi. Saat itu Joni Elatotagam sedang berada di Kampung
Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten sekitar pukul 23.00 WIT," kata Kabid Humas,
dalam pernyataan tertulis yang diterima Selasa (4/5/2021).
Baca Juga:
Anggota KKB Papua Tak Takut Hadapi TNI dan Polri? Ternyata Ini Alasannya
Dia menjelaskan bahwa, KKB membakar lima ruang kelas dan rumah
dinas guru SD di Kampung Mayuberi, gedung rumah Puskesmas Lama yang digunakan
masyarakat sebagai kios sementara.
"Selain itu, KKB yang telah ditetapkan sebagai
organisasi teroris oleh pemerintah sejak Kamis (29/4/2021) juga merusak Jalan
Tagola, Jalan Wuloni Pintu Air dan Jembatan Kimak," timpalnya.
Menurut Kabid Humas, sehari setelah kejadian tersebut tiba
di Kampung Kimak untuk melapor kepada pihak Kepolisian. Kemudian Joni
Elatotagam kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi
telah dibakar juga KKB. Joni Elatotagam mengambil langkah yaitu pada hari Senin
3 Mei 2021 mendatangi Polres Puncak untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak
Kepolisan.
Joni Elatotagam menyampaikan bahwa ada tiga titik yaitu
Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin yang dirusak oleh pihak
KKB, selain itu informasi yang didapati bahwa jalan tersebut digali dengan
kedalaman 25-40 Cm.
Pengrusakan tersebut menurut Joni Elatotagam kemungkinan
bertepatan dengan waktu pembakaran Gedung Puskesmas dan Gedung SD Nayuberi,
selain itu ada banyak sekali simpatisan KKB yang membantu pembakaran Gedung dan
pengerusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok.
"Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas
dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik
Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada
di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak Fasilitas Umum
Tersebut," tandasnya. [qnt]