WahanaNews.co | Kapolres Barru, Sulawesi Selatan, AKBP Liliek Tribhawono mengungkap kronologis informasi korban penculikan seorang siswa SD berusia 10 tahun di Kecamatan Mallusetasi.
Diketahui, siswa SD tersebut membuat video pengakuan nyaris menjadi korban penculikan yang kemudian viral di media sosial.
Baca Juga:
2 Anak di Pademangan Diculik Lalu Ditinggal di Jalanan
Namun, setelah polisi menyelidiki video tersebut, ternyata video tersebut hoaks. Siswa SD itu sengaja membuat video tersebut karena takut dimarahi oleh ibunya.
"Iya, video terkait pengakuan seorang anak mengaku hendak diculik itu tidaklah benar," kata Kapolres Barru, AKBP Liliek Tribhawono, Kamis (13/1).
Liliek menjelaskan, awalnya anak tersebut mengaku di hadapan gurunya hendak diculik oleh seorang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang dari sekolahnya. Namun, dirinya berhasil menyelamatkan diri.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Penculik Malika di Jakpus Punya Hasrat Seks ke Anak
Akan tetapi, ketika personel Polsek Mallusetasi datang ke sekolah anak itu dan melakukan interogasi, siswa itu mengaku kalau video pengakuannya yang viral di media sosial tersebut itu tidak benar. Ia berbohong agar dirinya tidak dimarahi oleh ibunya.
"Anak itu hanya takut dimarahi oleh ibunya karena terlambat pulang sekolah," jelasnya.
Dalam video viral itu, siswa Sekolah Dasar ini mengaku menjadi korban penculikan oleh seorang pria yang tak dikenal dengan mengendarai sebuah mobil berwarna putih. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.