WahanaNews.co | Jembatan Gondoruso, Kecamatan Pasirian, tertutupi material lahar dingin dari Gunung Semeru, Minggu (2/1) sore. Tumpukan material vulkanik dan batu ukuran besar di sarana penghubung menuju Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari itu membuat terisolasinya ratusan warga, dan dua orang di antaranya terjebak di sungai.
"Saya dan Bunda Indah Masdar (Wakil Bupati Lumajang) berbagi lokasi berkunjung ke Desa Jugosari dan Desa Gondoruso, untuk memastikan masyarakat di tepian aliran sungai lahar Semeru dalam keadaan aman. Kita akan survei lokasi terkait kerusakan beberapa jembatan limpas akibat arus lahar Semeru, sekaligus memastikan kelayakan fungsi jembatan. Karena ada beberapa dusun yang harus melewati jembatan limpas sebagai akses utama menuju permukiman," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Senin (3/1).
Baca Juga:
Gubernur Sumbar: Pemerintahan Tidak Anti-Kritik, Siap Berkolaborasi untuk Pembangunan
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar meminta masyarakat di sekitar aliran lahar Gunung Semeru untuk selalu waspada. Terkait terputusnya akses akibat jembatan limpas tersebut akan segera dibersihkan dari tumpukan material vulkanik yang memenuhi jembatan.
"Jembatan limpas akan segera dibersihkan, paling tidak akses jalan bisa dilalui oleh masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, dua warga terjebak di tengah sungai akibat derasnya arus. Keduanya terus dipantau dan segera dievakuasi.
Baca Juga:
PT Semen Padang Salurkan Bantuan Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
"Ada 2 orang yang terjebak, dan saat ini ada Pak Danramil, Pak Kapolsek, Pak Camat dan relawan-relawan yang sulit untuk mengevakuasi dan menunggu kondisi aman baru kita evakuasi," ujarnya.
Berdasarkan penuturan warga sekitar, dua orang itu atas nama Buang dan Suara, warga Dusun Purut Desa Bades Kecamatan Pasirian terjebak bersama kerbau peliharaannya. Keduanya sedang bercocok tanam saat lahar dingin datang. Mereka telah berusaha menyelamatkan diri, namun terjebak di tengah-tengah aliran sungai.
Hingga Minggu (2/1) petang, tim dari BPBD, TNI-Polri dan sejumlah relawan masih kesulitan mengevakuasi warga, karena aliran air masih deras. Tim tetap memberikan suplai kebutuhan dengan cara melemparkan makanan agar warga tersebut tetap mendapat asupan makanan.