WahanaNews.co | Seorang mahasiswa di Yogyakarta Dibakar oleh teman-temannya sendiri cukup menggemparkan kota pelajar tersebut.
Akibatnya, mahasiswa tersebut harus dirawat di rumah sakit karena luka bakar yang parah.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Berikut fakta peristiwa mahasiswa Yogyakarta yang dibakar hidup-hidup:
Viral di Media Sosial
Peristiwa ini menjadi perbincangan warganet pada 22 April 2022 di Twitter.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Twit tersebut disukai lebih dari 35.100 kali dan dibagikan ulang lebih dari 14.600 kali.
"Hallo temen2 twitter, ada berita sedih dari jogja. Dimas, mahasiswa UTY dibakar hidup-hidup sama 3 orang temannya dan ditinggal kabur, kronologi akan saya share di thread ini, minta tolong dishare ya," tulis unggahan tersebut.
Dalam unggahan tersebut dijelaskan kronologi kejadian hingga tautan Kitabisa untuk mengumpulkan donasi bagi korban.
Kronologi Kejadian
Sebagaimana diberitakan, 22 April 2022, menurut keterangan ibu korban Haniyati, kejadian nahas itu menimpa anaknya pada 23 Maret 2022 sekitar 22.00 WIB.
Saat itu, Dimas yang sedang berada di rumah, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, didatangi oleh tiga orang.
Saat menemui ketiga orang itu di luar rumah, secara mendadak Dimas disiram dengan bahan bakar minyak kemudian dibakar.
"Tahu-tahu Dimas kok dibakar. Katanya pemicunya itu knalpot, jual beli knalpot. Disiram pakai botol bensin lalu disulut korek, pas kejadian Dimas sadar sempat ke kamar mandi guyur pakai air," kata Haniyati.
Korban sempat mengejar pelaku, tapi mereka berhasil melarikan diri. Setelah dibakar, mahasiswa itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pratama Kota Yogyakarta. Kemudian dia dirujuk ke RSUP Dr Sardjito.
Korban Dioperasi Dua Kali
Pada Sabtu (23/4/2022), mahasiswa yang dibakar di rumahnya itu dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak 23 Maret 2022 hingga saat ini.
Purwito, ayah korban menceritakan sejak dirawat pada 23 Maret, Dimas sudah menjalani operasi sebanyak dua kali. Operasi tersebut berguna untuk menambal kulit yang mengalami luka bakar parah.
"Operasi sudah jalan dua kali, terakhir pada hari Selasa kemarin. Selasa itu penambalan jaringan tangan. Tangannya ditambal pakai kulit paha," kata Purwito.
Setelah operasi, korban dalam keadaan sadar dan sudah mulai berkomunikasi dengan lancar. Walaupun dalam keadaan sadar, korban masih terbaring di tempat tidurnya dan belum bisa bergerak.
"Banyak luka yang sudah kering seperti di bagian kanan. Bagian yang parah itu bagian leher, tangan kiri, sama dada," kata Purwito.
Luka Bakar 80 Persen
Purwito menjelaskan, saat pertama kali datang ke rumah sakit, anaknya mengalami luka bakar 80 persen.
Akan tetapi, setelah dirujuk dan diobservasi lebih lanjut, luka bakar Dimas sejumlah 32,5 persen.
Penyembuhan luka bakar itu membutuhkan waktu yang lama dan juga biaya yang besar.
Diperkirakan untuk merawat Dimas ini membutuhkan biaya sebesar Rp 100 hingga 180 juta, tetapi angka tersebut belum pasti.
"Kita sudah diberi ancer-ancer dulu, karena kan ini nggak masuk BPJS. Kalau sumbangan dari Kitabisa kurang ya saya yang nombok," ungkap Purwito.
Penyebabnya Masalah Jual Beli Knalpot
Dirreskrimum Polda DI Yogyakarta Kombes Pol Ade Ary Syam memastikan, penyebab dari peristiwa pembakaran ini adalah masalah jual beli knalpot.
"Dia menagih hasil penjualan knalpot," kata Ade.
Purwito juga membenarkan bahwa penyebab anaknya dibakar adalah persoalan jual beli knalpot.
Dia menambahkan, sebelum terjadi pembakaran itu, Dimas didatangi oleh ketiga rekannya yang diduga menjadi pelaku dalam kasus ini.
"Menurut anak saya begitu (knalpot laku dan kawannya tidak terima). Temannya yang datang tiga orang. Saya tidak kenal orang-orangnya tapi ada satu orang yang pernah datang ke rumah," kata Purwito.
Pelaku Masih Diburu
Ade mengungkapkan sekarang kepolisian sudah mengantongi identitas tiga pelaku pembakaran Dimas.
"Identitas sudah kami kantongi orang-orang yang diduga sebagai pelaku. Mereka bertiga diduga teman ini berinisial JR, AN, dan MZH," ujar Ade. [rsy]