WahanaNews.co | Teras Cihampelas Kota Bandung merupakan megaproyek penataan perkotaan yang pernah dibanggakan.
Proyek dengan konsep skywalk ini digagas oleh Ridwan Kamil saat menjadi Wali Kota Bandung.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
Pembangunan Teras Cihampelas kemudian dilanjutkan almarhum Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Sebelumnya, Oded menjadi Wakil Wali Kota saat Ridwan Kamil menjabat.
Nilai lelang proyek skywalk Teras Cihampelas kala itu mencapai Rp 48 miliar.
Baca Juga:
Kejutan di Pilgub Jakarta 2024, Politikus PDIP Effendi Simbolon Dukung All Out Ridwan Kamil
Kemudian diresmikan pada 2017.
Setelah itu, pembangunan dilanjutkan untuk tahap II dengan nilai proyek Rp 23 miliar.
Dikutip dari situs resmi PPID Kota Bandung, usai diresmikan pada 4 Februari 2017 silam, omzet pedagang di Teras Cihampelas melesat.
Kawasan yang sudah tersohor sejak zaman dulu itu memang terkenal menjual berbagai produk fashion.
Teras Cihampelas pun namanya langsung meledak setelah proyek ini diresmikan.
Proyek yang menelan puluhan miliar ini menjadi kebanggaan.
Teras Cihampelas merupakan proyek dengan konstruksi baja sepanjang total mencapai 700 meter.
Selain memberdayakan pedagang, proyek ini juga diharapkan mengurai kemacetan.
Perlahan, nama Teras Cihampelas tenggelam.
Satu demi satu pedagang meninggalkan lapaknya.
Hingga, akhirnya, megaproyek yang menelan puluhan miliar itu terlantar.
Hanya kesunyian dan segelintir pedagang yang masih bertahan.
Omzet yang merosot hingga pandemi menjadi alasannya.
Pedagang pun memilih kembali ke bawah, tidak berjualan di Teras Cihampelas lagi.
Namun, beberapa di antaranya memang masih bertahan di teras baja itu.
Tiyana, pedagang berusia 44 tahun, salah satunya.
Ia memilih bertahan dan berjuang menghidupkan aktivitas di Teras Cihampelas.
"Sehari-harinya masih minim sekali, cuma kita layani sedikit orang yang lewat-lewat-lewat saja," kata Tiyana, saat berbincang dengan wartawan, belum lama ini.
Bukan wisatawan yang datang di kios milik Tiyana.
Mereka mayoritas merupakan pekerja yang berada di sekitar Teras Cihampelas.
Beberapa di antaranya hanya sekadar menumpang makan di teras.
Mereka membawa bekal makanan sendiri dari rumah.
Tiyana kini berharap Teras Cihampelas ramai kembali.
Beberapa bulan ke belakang, Pemkot Bandung sesumbar kembali menata kawasan ini.
Sayangnya, hingga hari ini masih sepi.
Awal September lalu, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, menjanjikan reaktivasi Teras Cihampelas.
Menagih Janji Reaktivasi
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna, menginginkan aktivitas di Teras Cihampelas bergeliat kembali pada pekan depan.
"Minggu depan harus sudah ada lagi kegiatan. Secepatnya," kata Ema, dalam keterangan yang diterima media, Jumat (9/9/2022).
Ema mengatakan, aktivasi kegiatan di Teras Cihampelas nantinya akan dibarengi kegiatan lainnya untuk mendorong kegiatan ekonomi di kawasan tersebut.
"Secara desain dan konsep saya pikir sudah disiapkan oleh Dinas KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) sebagai leading sector," kata Ema.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Kota Bandung, Atet Dendi Handiman, mengatakan, proses reaktivasi sejatinya masih berlangsung.
Dari mulai bersih-bersih teras hingga penataan PKL, dan ruang publik untuk rekreasi dan hiburan.
Atet tak menampik, saat ini hanya belasan PKL yang tetap berdiam di Teras Cihampelas.
"UMKM jumlah awalnya 192. Kalau untuk yang nanti menempatkan itu kita sudah kumpulkan, yang aktif masih 15," kata Atet, saat dihubungi wartawan, Senin (19/9/2022).
"Ya, kita targetkan UMKM ini aktif semua. Mereka sebenarnya berminat. Karena pandemi Covid-19, ada beberapa yang alih profesi, ada juga yang turun ke bawah," ucap Atet, menambahkan.
Atet menegaskan, Pemkot Bandung tengah berupaya memperbaiki semua infrastruktur di Teras Cihampelas.
Dinas terkait lainnya juga dilibatkan, seperti untuk mengurus taman, perbaikan glass block yang rusak, hingga kelistrikan.
"Beberapa kali kita buat event mereka jualan semua. Tapi, pas setelah event selesai, tidak ada orang lagi, mereka ke bawah lagi," ucap Atet.
Atet juga berencana, setiap akhir pekan digelar event di Teras Cihampelas.
Hal ini dilakukan agar teras kembali aktif.
Selain PKL, dikatakan Atet, Pemkot Bandung juga melibatkan UMKM non-PKL.
Pemanfaatan masing-masing terasnya pun bakal ditata ulang.
Rencananya, teras 1 hingga 4 dimanfaatkan untuk ruang ekspresi, hiburan dan panggung atraksi.
Kemudian, teras 5 hingga 7 dimanfaatkan untuk PKL.
Selanjutnya, teras 8 hingga 11 dimanfaatkan untuk UMKM non-PKL.
"Kita nanti cari event-event kalau ada. Yang penting kita kerja sama dengan teman-teman ekonomi kreatif. Untuk menampilkan produknya di situ. Target bisa semua reaktivasi jangan sampai lewat September. Akhir September sudah semua," kata Atet.
Atet menambahkan, PKL akan mendapatkan bantuan kanopi.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengecat ulang kios PKL.
Namun, ia tak menampik ada beberapa kios yang jadi sasaran vandalisme.
Sebelumnya, Pemkot Bandung menjanjikan Teras Cihampelas kembali bergeliat. [gun]