WahanaNews.co | Salsa, salah satu pijat refleksi yang diduga menjadi tempat prostitusi di kawasan Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor mendapat kritikan dari masyarakat setempat.
Ketua Dewan Penasihat Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR) Leonardo B Purba menyikapi fenomena ini mengajak warga bersama aparat bekerjasama memberantas lokasi yang diduga menjadi tempat maksiat.
Baca Juga:
Pekerjakan Anak di Bawah Umur, Pemilik Salon Pijat Plus-plus di Mamuju Ditangkap Polisi
"Melihat maraknya ruko dijadikan tempat refleksi yang keberadaanya menggangu kenyamanan warga, tentunya tidak bisa di biarkan. Dan harusnya di lakukan penyegelan," kata Leonardo kepada WahanaNews.co, Rabu (25/5/22).
Ia juga meminta pihak Satpol PP Kabupaten Bogor sigap dan tegas dalam mengambil sikap untuk segera menertibpkan lokasi-lokasi yang diduga dijadikan tempat maksiat ini.
"Saya berharap pihak Sat Pol PP sigap dan tegas, saya mohon segera dilakukan penertiban oleh pihak penegak Pol PP kabupaten bogor," tegasnya.
Baca Juga:
Panti Pijat di Srengseng Berpraktik Prostitusi Satpol PP DKI Tutup Paksa
Menurutnya, kondisi ini diduga dijadikan ajang bisnis pihak pengelolah perumahan (real estate) Kota Wisata Cibubur, sehingga bukannya berkurang malah semakin marak.
"Kita berharap agar lokasi ruko yang di jadikan tempat maksiat di segel oleh Pol PP, karena itu saya berharap adanya kerjasama warga. Memberantnya praktek pelacuran tersebut tanpa pandang bulu agar jangan terhindar dari penegak Perda," tegas Leo.
Leo juga menilai adanya oknum yang berperan membuat para Pekerja Seks Komersial (PSK) tidak segan-segan melayani pelangganya dengan tarif Fantastis. Ironinya tak satu pun petugas yang berani bertindak meski sempat mendapat protes dari warga sekitar.
"Namun sayangnya petugas Sat Pol PP tidak berani bertindak, " kata Leonardo.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan identitsanya mengaku sudah pernah melapor kepada RT setempat, tetapi belum ada tindakan dan masih tetap beroperasi.
"Sempat menayakan perihal itu ke RTsetempat, tapi malah di biarkan," katanya kepada WahanaNews.co.
Lanjutnya, "Bahkan saat ini lokasi massage (refleksi) yang berada di ruko-ruko itu semakin merajalela dan berpindah-pindah menjalankan aksinya. Terus terang saya sebagai warga merasa terganggu dengan aktivitas mereka," tuturnya. [rin]