WahanaNews.co | Pekerja proyek galian pipa dibuat geger dengan temuan dua mayat sekaligus.
Korban yakni seorang wanita dewasa dan bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di lokasi penggalian pipa.
Baca Juga:
Diundang Meliput, Wartawan Malah “Diusir”, Ini Penjelasan Kapolda NTT
Kedua jasad itu ditemukan oleh pekerja proyek dalam kondisi terbungkus plastik.
Orang pertama yang menemukan jasad tersebut adalah operator excavator.
Adapun lokasinya di penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga:
Jalani Pemeriksaan Dugaan Pencabulan, Kapolres Sikka Nonaktifkan AKP FR
Jasad ibu dan bayi itu ditemukan pada Sabtu (30/10/2021).
Polisi yang menerima laporan langsung mengevakuasi jasad korban dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pihak kepolisian Polsek Alak dan Polres Kupang Kota berusaha mengungkap identitas dua mayat yang ditemukan.
"Kita masih proses untuk mencari identitas dan motif nya," ujar Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (31/10/2021).
"Otopsi dulu, baru dicek menggunakan mambis (alat idenfikasi sidik jari)," ujar Waka Polres Kupang Kota, Kompol Iwan Iswahyudi SPd, yang dihubungi wartawan secara terpisah, Minggu (31/10/2021).
Otopsi dilakukan pada Sabtu malam di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Kupang.
Otopsi dipimpin AKBP dr Edy Hasibuan guna menemukan identitas mayat.
Aparat keamanan dari Polsek Alak dibantu anggota Polres Kupang juga masih mencari keterangan dan saksi-saksi terkait keberadaan dan identitas mayat tersebut.
Polisi juga menyebarkan informasi jika ada warga masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Diperoleh pula keterangan kalau jenazah ini diduga sengaja dibuang dalam lokasi galian dan sudah terbungkus plastik sampah.
Kedua jenazah diperkirakan meninggal lebih dari 2 hari sebelum ditemukan.
Polisi baru memeriksa tiga saksi, yakni operator ekskavator, kondektur ekskavator, dan penanggungjawab proyek pekerjaan.
Dikira Bangkai Hewan
Obetnego Benu (29), operator ekskavator yang juga pekerja proyek, mengaku kalau saat itu ia sedang mengerjakan penggalian tanah.
Obet, yang juga warga Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, ini menggali tanah untuk saluran pipa air menggunakan ekskavator.
Saat itu, Semi Leonard Toto (21), kondektur ekskavator, menginformasikan pada Obet kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam dan mengeluarkan bau serta banyak lalat terletak di bekas galian.
Obet kemudian mengangkat bungkusan plastik menggunakan ekskavator dan memindahkan bungkusan tersebut.
Kemudian Obet berusaha membuka bungkusan tersebut menggunakan ekskavator.
Ia kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia.
Obet langsung menghentikan pekerjaan dan menghubungi Penanggung Jawab Proyek, Feri, dan kemudian langsung melaporkan ke Polsek Alak.
Semi Leonard Toto (21) juga mengakui kalau saat itu ia mengukur lebar galian yang sedang digali operator ekskavator (Obet).
Semi kaget melihat ada bungkusan plastik warna hitam dan mengeluarkan bau serta ada banyak lalat.
Ia pun kemudian memberitahu kepada Obet bahwa ada bangkai binatang (anjing).
Obet langsung mengangkat bungkusan tersebut menggunakan eksavator ternyata berisi jenazah.
Keterangan lain dari Nur Hidayat selaku Pelaksana Proyek PT Nindya Karya menjelaskan kalau proyek penggalian pipa air di lokasi tersebut sudah dikerjakan sejak tanggal 19 Oktober 2021.
Namun pada tanggal 24 Oktober 2021 pekerjaan dihentikan karena ekskavator yang digunakan berukuran kecil sehingga tidak dapat menggali lubang saluran air sesuai kedalaman yang ditentukan.
Pada tanggal 25 Oktober hingga 28 Oktober 2021 tidak ada kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut.
Pekerjaan baru dilanjutkan kembali pada tanggal Jumat 29 Oktober 2021 dengan menggunakan ekskavator yang lebih besar oleh operator Obet Nego Benu.
Sedangkan ekskavator sebelumnya dengan operator ekskavator Paul bergeser ke wilayah Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, untuk pekerjaan lain.
Aparat kepolisian Polsek Alak, dipimpin Kapolsek Alak, Kompol Tatang Panjaitan, Bhabinkamtibmas Kelurahan Penkase-oeleta, Bripka Agus Mampu, bersama piket Polsek Alak dari unit Sabhara, Intelkam dan Reskrim, ke lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. [dhn]