WahanaNews.co, Pacitan - Museum dan Galeri SBY*ANI dipastikan segera diresmikan. Peresmian akan dilaksanakan bersamaan dengan momen HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).
Keberadaan situs baru itu diharapkan memperkaya khazanah wisata edukasi di Kota 1001 Gua.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
"Alhamdulillah hari baiknya (untuk pembukaan) telah ditetapkan Bapak SBY pada tanggal 17 Agustus 2023 pukul 19.30 WIB," kata Direktur Eksekutif Museum dan Galeri SBY*ANI Ossy Dermawan kepada wartawan, Minggu (13/8/2023).
Di balik agenda pembukaan, lanjut Ossy, juga tersimpan rasa syukur yang mendalam. Hal itu karena museum akhirnya dapat diselesaikan dan siap diresmikan. Meskipun selama proses pengerjaan sempat diterpa badai COVID-19.
Acara peresmian dipastikan berlangsung meriah. Sedikitnya 800 tamu undangan dijadwalkan hadir pada momen istimewa itu.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Sebagian besar berasal dari Kabupaten Pacitan sendiri. Sedangkan undangan berikutnya adalah para mantan menteri kabinet SBY, keluarga besar, kolega alumni AKABRI 1973, dan tamu kehormatan lain.
Sehari usai diresmikan, museum akan langsung dibuka untuk umum dengan jam operasional dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Layananan dibuka setiap hari kecuali Selasa. Libur sehari tiap minggunya yang dimanfaatkan pengelola untuk perawatan.
"Saat libur itu digunakan untuk melaksanakan maintenance dan konsolidasi," papar Ossy.
Setelah diresmikan, lanjut Ossy masyarakat dapat menyaksikan aneka koleksi yang ada di dalamnya. Semuanya merupakan merangkaikan cerita pengabdian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun memimpin Bangsa. Ada pula koleksi almarhumah Ny Ani Yudhoyono yang dapat disaksikan.
Ossy menjelaskan pembangunan museum di Pacitan tak lepas dari sejarah SBY. Putra pasangan R Soekotjo dan Ny Habibah itu memang lahir hingga menghabiskan masa remaja di Pacitan.
Semua kisah inspiratif sejak SBY muda menjalani masa sekolah hingga mengemban jabatan tertinggi sebagai presiden terpampang di museum. Harapannya, hal tersebut dapat mengilhami sekaligus menyemangati generasi masa kini untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi.
"Selama 10 tahun pemerintahan beliau juga penuh tantangan, krisis, dan segala permasalahan. Tapi alhamdulillah mampu dilalui oleh Presiden SBY sehingga beliau bisa menyelesaikan masa tugasnya dengan sangat baik," katanya.
"Memang museum ini memang tentang kepresidenan Pak SBY, bukan tentang SBY secara pribadi. Ini menyimpan pelajaran dan hikmah yang penting bagi generasi penerus Bangsa," imbuh Ossy.
Ossy menegaskan museum kelas dunia (world class museum) itu nantinya memberi keuntungan serta manfaat bagi masyarakat Pacitan. Hal itu meliputi aspek ekonomi, sosial, hingga hubungan internasional.
"Karena akan banyak acara-acara hingga konferensi bertaraf internasional yang mungkin akan dilaksanakan di museum. Mudah-mudahan museum ini juga ikhtiarkan untuk mengangkat derajat Pacitan agar dikenal lebih luas lagi," papar Ossy saat konferensi pers.
Selain menggambarkan kepemimpinan SBY serta masa penugasan sebagai prajurit TNI, koleksi di museum juga memberi ilustrasi sosok ayah 2 putra itu sebagai manusia biasa. Mulai dari kehidupan keseharian, kecintaan terhadap istri dan anak-anak, serta sisi humanisnya saat berinteraksi dengan masyarakat.
"Galeri Seni Ani Yudhoyono akan meng-capture sisi kesenian dari Bapak SBY. Kalau kita kilas balik masa kecil beliau sangat gemar berkesenian. Mempelajari seni pewayangan, puisi, menulis cerpen baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Jawa, bahkan bermain musik," ulas Ossy.
Seperti diketahui SBY juga memiliki hobi seni rupa khususnya melukis. Oleh karena itu tata letak museum juga dirancang khusus dengan menyiapkan 2 ruang pameran. Kedua ruangan itu menampilkan koleksi lukisan karya SBY. Jumlahnya sendiri mencapai 70 karya.
"Museum ini nanti akan unik dibandingkan museum kepresidenan lain di dunia," ujarnya.
Dari sisi konsep, lanjut Ossy Dermawan, museum yang pembangunannya menelan waktu 3 tahun dibuat dengan mengedepankan aspek pendidikan dan hiburan. Harapannya pengunjung dari semua usia dapat menikmati saat berkeliling di dalamnya.
Sementara itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyambut baik rencana pembukaan museum yang terletak di Jalan Lintas Selatan itu. Tak sekadar menjadi sarana edukasi, keberadaannya juga diharapkan menjadi destinasi pariwisata baru di daerah yang dipimpinnya. Tentu saja hal itu akan berbanding lurus dengan geliat ekonomi masyarakat.
"Tentu saja kita semua senang dan turut bersyukur karena memiliki objek wisata edukasi yang baru. Insya Allah manfaatnya luar biasa untuk daerah kita, masyarakat Indonesia, juga dunia" kata Mas Aji.
[Redaktur: Sandy]