Sri menduga penurunan penjualan dipicu oleh berdekatannya momen Nataru dengan perayaan Imlek dan Idulfitri yang membuat konsumen menahan belanja.
“Iya, sekarang lebih sepi karena masih ada Imlek dan lebaran nanti kan,” katanya.
Baca Juga:
Bupati dan Wakil Bupati Sumedang Pantau Harga Bahan Pokok dan Kondisi Pasar Inpres
Hal serupa diakui Asep, karyawan kios parsel lainnya, yang menyebut penjualan bingkisan cenderung lebih ramai menjelang Idulfitri dibandingkan Nataru.
“Biasanya memang lebih ramai pesanan parsel saat Lebaran, karena kan masyarakat lebih umum gitu buat ngasihnya,” ujar Asep.
Menurut Asep, pada momen Nataru pesanan parsel umumnya datang dari pelanggan lama, baik perusahaan maupun perorangan.
Baca Juga:
Siagakan 52 Personel, PLN UP3 Nias Pastikan Pasokan Listrik Aman selama Nataru
“Untuk Natal saya biasanya banyak ngerjain yang sudah langganan, dari kantor atau ya seorangan gitu, sih,” tambahnya.
Dari sisi pembeli, Kristi mengaku lebih selektif dalam membeli parsel dengan menyusun daftar anggaran, jumlah bingkisan, serta penerimanya karena Nataru berdekatan dengan Idulfitri.
Ia menyiasati pengeluaran dengan memberikan parsel Nataru hanya kepada mereka yang merayakan Natal agar tetap bisa mengirim bingkisan Lebaran kepada kerabat dan teman muslim saat Idulfitri.