Selain itu tim KLH juga melakukan sidak ke dua perusahaan yang beroperasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, yakni PT Agincourt Resources dan PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE).
Sidak ini dilakukan setelah hasil pantauan udara menunjukkan adanya perubahan bentang alam yang diduga memicu intensitas banjir di kawasan tersebut. Menurut dia, setidaknya terdapat tiga sumber utama yang memperparah banjir di Batang Toru.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Ikuti Rapurna TMMD ke-46 TA 2025 Secara Virtual
"Kami mengidentifikasi sedikitnya tiga sumber utama yang memperparah banjir, kegiatan hutan tanaman industri, pembangunan listrik tenaga air yang masif, dan aktivitas penambangan emas di DAS Batang Toru. Semua ini memberi kontribusi signifikan terhadap tekanan lingkungan," tulis Hanif.
Identifikasi awal dilakukan melalui perpaduan pantauan udara dan pemeriksaan langsung di lapangan pada titik-titik yang diduga menambah beban limpasan air. Kondisi di hulu DAS juga diperparah oleh hamparan luas lahan pertanian, baik lahan kering maupun lahan basah, yang mengurangi kemampuan tanah menyerap air hujan.
Lebih lanjut, Hanif mengatakan bahwa KLH akan terus melakukan verifikasi lapangan secara menyeluruh untuk memastikan seluruh temuan dapat diikuti dengan tindakan korektif yang presisi.
Baca Juga:
Operasi Katarak Gratis Martabe, Intervensi Agincourt Resources Menekan Prevalensi Kebutaan
Namun ia menekankan bahwa pemulihan lingkungan tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi harus memandang keseluruhan ekosistem sebagai satu kesatuan.
"KLH akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas pemanfaatan ruang di kawasan rawan banjir dan longsor, termasuk dua perusahaan yang mendapat sidak. Seluruh kegiatan di lereng curam, hulu DAS, dan alur sungai akan diverifikasi ulang terkait izin lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Selain itu penegakan hukum akan ditempuh apabila ditemukan pelanggaran yang berpotensi menambah risiko bencana," tambahnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.