WAHANANEWS.CO, Bukittinggi - Puluhan narapidana penghuni Lapas Biaro atau Lapas Kelas IIA Bukittinggi dilarikan ke rumah sakit karena keracunan, dengan satu orang meninggal dunia, dua kritis dan belasan lainnya dalam kondisi mengkhawatirkan.
Hingga Kamis (1/5), pihak Rumah Sakit Ahmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi, masih merawat warga binaan tersebut.
Baca Juga:
Puluhan Napi Keracunan Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi: 1 Tewas
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjen PAS) Sumatera Barat, Marselina Budiningsih mengungkapkan keracunan massal ini dipicu oleh napi yang mengoplos bahan pembuat parfum jadi minuman keras.
Membuat parfum merupakan salah satu program bagi warga binaan di Lapas tersebut.
"Jadi, di Lapas ada program kemandirian membuat parfum. Parfum tersebut bahan bakunya adalah alkohol 70 persen," kata Marselina dalam keterangan kepada wartawan di Bukittinggi.
Baca Juga:
Razia Cafe Bambu di Wilkum Polsek Medan Tembung, Ternyata Karena ini!
Salah seorang napi kemudian mengambil sisa pembuatan parfum tersebut sekitar 200 mililiter, dengan alasan untuk membersihkan tato. Namun ternyata disalahgunakan untuk membuat minuman.
"Dari sisa pembuatan sekitar 200 mililiter diambil tanpa seizin petugas untuk membersihkan tato. Akan tetapi disalahgunakan, bukan untuk membersihkan tato, tapi digunakan untuk minuman. Dicampur dengan minuman sachet dan es batu, lalu diminum bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan saat ini ada dua napi yang dirawat dengan menggunakan ventilator.