"Ada juga yang dikembalikan. Karena nama masih muncul tapi KK, KTP, dan NIK sudah hilang serta sudah membuat akta kematian. Yang bisa dicairkan hanya yang meninggal sebulan ini, yang belum membuat akta kematian," ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Priyadi mengungkapkan kondisi yang sama. Di desanya ada dua warga sudah meninggal masuk daftar penerima BLT.
Baca Juga:
Kemendes PDTT Salurkan BLT-DD Rp15,23 Miliar ke 190 Desa di Kubar
"Ada dua kemarin. Bantuan diserahkan ke ahli waris," kata Priyadi saat dihubungi.
Menurut Priyadi, dalam data BLT BBM yang dicairkan dua hari lalu masih ada data lama. Warga lain yang tidak menerima BLT BBM pun banyak yang bertanya.
"Warga banyak bertanya, kenapa tidak menerima. Padahal revisi data sudah kita lakukan, kan sistem online, tapi entah kenapa bisa muncul seperti itu," ujarnya.
Baca Juga:
Kades di Brebes Dijebloskan ke Penjara Gegara Korupsi Dana Desa Buat Judi Online
Sementara itu Kades Majegan, Kecamatan Tulung, Widodo menjelaskan hanya 308 KK yang mendapat BLT BBM di desanya. Padahal terdapat sekitar 1.900 KK di wilayahnya.
"Coba, dari KK kurang lebih 1.900 KK yang dapat hanya 308 KK. Tetap ada banyak yang bertanya dan itu pun dari Dana Desa sudah kita anggarkan 140 KK," terang Widodo.
Widodo menyebut, data penerima BLT BBM di desanya banyak terdiri dari data lama.