WahanaNews.co | Perumahan Grand Residence di Desa Cijengkol, Kecamatan Setu,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hingga kini masih terendam banjir
setinggi satu meter.
Banjir yang menerjang wilayah permukiman
padat penduduk tersebut menyebabkan salah satu anak, bernama M
Bayu (9), meninggal dunia karena terseret arus.
Baca Juga:
Terseret Ombak, Dua Wisatawan Asing Hilang di Diamond Beach Bali
"Sudah sejak Sabtu (20/2/2021) dinihari ketinggian air belum surut, masih ada yang satu meter
di beberapa titik," ujar M Arsyad (35), salah satu
warga, Minggu (21/2/2021).
Menurut dia, debit air yang tinggi
menyebabkan Kali Kembang yang berada persis di perumahan tersebut meluap pada
Sabtu (20/2/2021) dinihari.
Warga pun panik dan berusaha
menyelamatkan barang berharga. Sebab, banjir di wilayah itu baru terjadi kali
ini.
Baca Juga:
Kereta Api ke Jakarta Cuma Sampai Cikampek, Penumpang Pindah ke Bus
Di saat kepanikan itu, korban Bayu
yang tinggal di Mutiara Columbus, persis di samping perumahan tersebut,
terseret arus banjir dan beberapa jam kemudian ditemukan sudah meninggal dunia.
"Orangtuanya sibuk
menyelamatkan harta, dan anaknya terpeleset lalu terbawa arus banjir,"
ungkapnya.
Senada dengan Arsyad, warga lainya
yang bernama Evan Prabowo (34) mengaku terkejut dengan luapan Kali Kembang yang
membanjiri tempat tinggalnya hingga satu meter.
"Sampai sekarang belum surut,
banyak warga yang masih bertahan di lantai dua, dan sebagian mengungsi ke rumah
sanak keluarganya," katanya.
Warga Cluster Hangtuah ini menduga
banjir yang merendam wilayahnya disebabkan ada proyek Tol Cibitung - Cimanggis
belakangan ini.
"Selama beberapa tahun tinggal di
sini tidak pernah banjir, baru kali ini banjir saat ada proyek tol Cibitung -
Cimanggis dibelakang perumahan ini," bebernya.
Warga juga menyayangkan langkah
Developer Grand Residence yang tidak mengoptimalkan fungsi danau yang ada di
depan dan belakang yang mengakibatkan penumpukan debit air di Kali Kembang.
Saat ini, petugas BPBD masih melakukan
evakuasi di lokasi tersebut. [qnt]