WahanaNews.co | Ditreskrimum Polda Riau yang menggelar operasi rutin Kamis (25/5/2023) malam, mendapati Wakil Bupati Rokan Hilir, Riau, Sulaiman, tengah berduaan di kamar hotel bersama seorang perempuan.
Hasil pemeriksaan, diketahui perempuan itu bukan istri Sulaiman, sehingga keduanya diamankan.
Baca Juga:
Bawaslu Barito Selatan Gelar Media Gathering untuk Sinergitas Pilkada 2024
Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan membenarkan pihaknya mengamankan Sulaiman. Asep menyebut anggotanya secarara tak sengaja memergoki sang wabup.
"Benar, ada diamankan (Wabup Sulaiman dan seorang wanita). Kami lagi operasi hunting, ketemu sama itu di dalam kamar salah satu hotel," kata Asep, seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (27/5/2023).
Perempuan yang berada di dalam kamar bersama Sulaiman diketahui berinisial DRS, seorang Kabid di Dispenda Kabupaten Rokan Hilir.
Baca Juga:
Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran Pemilu oleh ASN Pemkot Bengkulu
Dia membenarkan Sulaiman dan DRS hanya berdua di dalam kamar saat petugas datang.
"Iya (cuma berdua di kamar hotel). Kabid Pengendalian dan Penerimaan Dispenda Kabupaten Rohil, DRS," kata Asep.
Sulaiman dan DRS dipulangkan setelah dimintai keterangan sekitar selama 12 jam.
Asep menyebutkan jika Sulaiman dan DRS sudah punya pasangan masing-masing. Bahkan saat ini pihaknya juga sedang berkoordinasi terkait hal tersebut.
Bupati Rokan Hilir, Riau Afrizal Sintong pun buka suara terkait hal ini.
Afrizal mengatakan sebelumnya Sulaiman pamit untuk turut mengantar calon jemaah haji dari kabupaten itu ke Pekanbaru.
"Saya belum dapat info yang jelas. Tetapi saya tidak yakin karena Pak Wabup orang baik," ujar Afrizal, Jumat (26/5).
Afrizal juga membantah Sulaiman menginap di Kota Pekanbaru karena dinas luar (DL). Sebab, Sulaiman pamit untuk mengantar jemaah haji dari Rokan Hilir ke Pekanbaru.
"DL nggak, rencana karena mau mengantar jemaah haji dari Rohil ke Pekanbaru," kata Afrizal.
Dia mengaku belum bisa lagi berkomunikasi dengan Sulaiman, sehingga belum tahu perkembangan terbarunya.
"Tak ada komunikasi, Hp mati, belum ada info," kata Afrizal.
Khusus untuk ASN berinisial DRS yang disebut berada sekamar dengan Sulaiman, Afrizal memastikan bakal ada sanksi jika terbukti. Mengingat DRS adalah ASN yang berdinas di Rokan Hilir.
"Yang itu belum dapat info, HP mati. Ya sanksi ada, kalau di ASN kan ada sanksi secara aturan," kata Afrizal.
DRS adalah ASN yang menjabat salah satu kepala bidang di Dispenda Rokan Hilir.
Melansir CNN, belum ada keterangan dari Wakil Bupati Rokan Hilir Sulaiman mengenai masalah tersebut. [eta]