WahanaNews.co | Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengungkapkan Tanah Papua merupakan warisan leluhur yang harus dijaga. Menurutnya, pembangunan Papua harus dilakukan dengan penuh kedamaian.
"Tugas saya di sini adalah menjaga stabilitas keamanan, kita di sini sudah hidup dengan saling mengasihi mencintai, kita manusia adalah ciptaan Tuhan, yang boleh mengambil nyawa hanyalah Tuhan," ujar Mayjen Nyoman Cantiasa.
Baca Juga:
Paslon DOAMU, Dominggus Mandacan-Mohammad Lakatoni Road Show Kampanye di Kabupaten Fakfak
Hal ini dikatakannya saat menghadiri acara adat Saireri di Kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Saireri Provinsi Papua Barat, Manokwari, Senin (20/9/2021).
Acara tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Papua Bara, Dominggus Mandacan yang juga sebagai Kepala Suku Besar Arfak. Selain itu hadir pejabat Kodam dan para tokoh masyarakat adat, tokoh agama, tokoh pemuda serta tokoh perempuan masyarakat adat Saireri.
Mayjen Nyoman dikukuhkan menjadi anak adat Man Waren Saireri saat menjadi Danrem di Biak. Momen tersebut menjadikan dirinya semakin percaya diri, totalitas untuk bekerja di tanah Papua ini dan memilki banyak saudara di Papua.
Baca Juga:
DPD AMPI Kabupaten Fakfak, Secara Aklamasi Tunjuk Tommy Hamjah Rumagesan Sebagai Ketua
"Saya sebagai Man Waren Saireri sangat mendukung apa yang LMA akan terus kerjakan, karena langsung bersentuhan dengan adat. Adat budaya adalah peradaban tradisi dari para leluhur dan nenek moyang kita namun tidak boleh statis harus dinamis mengikuti perkembangan zaman," ucapnya.
Ia mengimbau para tokoh-tokoh agar mengajak anak-anak, para pemuda untuk tidak berkonflik. Sebab hanya menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, dan kedukaan.
Dia mengatakan pembangunan tanah Papua ini harus dengan penuh kedamaian.
Lebih lanjut disampaikan, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat pastinya menginginkan Papua Barat yang merupakan bagian dari Indonesia yang dicintai ini akan terus tegak berdiri dan berdaulat.
Ia menegaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila terbukti menjadi pemersatu bangsa Indonesia. Menurutnya nilai itu harus terus digali, tanamkan, pupuk dan pelihara untuk selanjutnya diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Kita harus percaya diri agar mandiri dalam menjaga, mengelola dan melestarikan kekayaan alam yang luar biasa ini, melalui kerja keras bersama yang diiringi inovasi dan kreativitas, sebagai wujud rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Sebagai syaratnya, persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga," tuturnya.
Pangdam juga sedikit menyinggung masalah COVID-19 di Papua Barat. Dia mengapresisasi seluruh tokoh-tokoh di Papua Barat karena bekerja sama memerangi wabah sehingga kasus COVID-19 di Papua Barat menurun.
"Sinergi di antara kita, antar lembaga Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat menjadi kunci kekuatan kita dalam menghadapi tantangan tersebut," katanya.
Sementara itu, Ketua Harian LMA, Franky Umpain, mengatakan harapannya para generasi muda dan para Kepala suku dapat duduk bersama dalam merancang Papua Barat yang lebih baik ke depan.
"Terima kasih, ini mimpi kami bahwa temu adat ini harus berjalan, karena Man Waren Saireri bersama Kepala suku besar Arfak sudah memulai merajut sebuah kenyamanan untuk menjaga kebangsaan kita dan semoga jangan berhenti sampai di sini," ungkapnya.
Di akhir acara Pangdam menyerahkan bantuan kepada LMA Papua Barat yang diterima langsung oleh Franky Umpain. [qnt]