Kendati demikian, petugas tetap
melakukan penjagaan.
"Patroli di seputaran kota untuk mencegah terjadinya hal hal
yang tidak diinginkan. Pasca kejadian, situasi di Kabupaten Dogiyai aman dan
kondusif," katanya.
Baca Juga:
Pawai Kelulusan dengan Atribut Bintang Kejora, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Dogiyai Sampaikan Klarifikasi
Sebelumnya, Danrem 173/PVB, Brigjen TNI Iwan Setiawan,
mengungkapkan, sekitar 30-an bangunan ludes terbakar
dan warga mengungsi ke koramil serta polsek setelah dua anggota Paskhas TNI-AU dianiaya sekelompok orang tak dikenal di landasan
Bandara Moanemani.
Kerusuhan itu diduga akibat pelaku
penganiayaan aparat memprovokasi warga hingga melakukan pembakaran terhadap
rumah dan kios tempat warga non-Papua berjualan.
"Jumat pagi, Dandim dan Kapolres Nabire yang membawahi Dogiyai sedang menuju
TKP melalui jalan darat," kata Iwan Setiawan, dikutip Sabtu
(17/7/2021).
Baca Juga:
Jelang Pemilu, Patroli Gabungan di Distrik Dogiyai Terus Diperketat
Dia mengakui, ada satu
warga sipil dilaporkan meninggal akibat ikut terbakar saat massa melakukan
pembakaran rumah dan kios milik warga di Dogiyai.
Korban tidak bisa menyelamatkan diri
karena dalam kondisi sakit.
"Memang benar dalam aksi
pembakaran yang dilakukan sekelompok warga di Kabupaten Dogiyai, Kamis (15/7/2021) malam, menyebabkan satu warga sipil, yakni Hendrik Simatupang (35), meninggal
akibat terbakar," ujar dia. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.