Bahkan, ia memastikan berbagai pelayanan di Asrama Haji terus dievaluasi secara berkala, tujuannya hanya untuk melayani warga dengan sebaik-baiknya.
Ridwan mengaku sudah membaca cuitan salah satu pasien di Asrama Haji yang cerita panjang lebar di Twitter. Menurutnya, sejak awal pasien tersebut memang tidak mau diajak isolasi di Asrama Haji, sehingga tak heran jika semuanya dianggap tidak sempurna.
Baca Juga:
Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang Sekelompok Orang
"Ya mohon maaf, mungkin ada yang menilai sesuatu itu dengan kadar biasa, ada juga yang menilai harus sempurna dan sebagainya, dan kami tidak bisa sampai sesempurna itu," katanya.
Ridwan menjelaskan apabila pasien tersebut mengkritik tentang pelayanannya, hal itu karena petugas yang ada di sana jumlahnya berkurang jika dibandingkan saat gelombang dua lalu, sehingga disesuaikan dengan pasien yang dilayani. Makanya, berbagai pelayanan terus dievaluasi dan akan ditingkatkan.
"Kalau makan, mungkin memang karena pasien banyak, satu sisi petugas mungkin kurang. Sambil jalan kami evaluasi mana kekurangan tersebut, termasuk kemarin belum ada senam, sekarang sudah ada senam setiap pagi. Evaluasi terus," ujarnya.
Baca Juga:
Dendam Dulunya Disekolahkan di Asrama, Pria 51 Tahun Pukuli Orang Tuanya
Sedangkan terkait dengan tenaga kesehatan (nakes) yang responnya lambat, Ridwan menjelaskan bahwa ada kemungkinan nakes tersebut sedang menangani pasien yang lainnya. Oleh karena itu, penanganan atau responsnya sedikit lama.
"Jadi, mohon bersabar. Yang pasti, pemkot akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga, terutama yang menjalani isolasi di Asrama Haji," katanya. [qnt]