WahanaNews.co | Sebanyak dua orang guru di Desa Itawaka, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal pada Senin (15/5/23) masih ditangani aparat kepolisian. Hingga saat ini, pelaku belum ditangkap.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Mohamad Roem Ohoirat mengatakan tim gabungan dari Reskrimum Polda dan Polresta Ambon masih terus berupaya mengungkap siapa otak di balik penembakan yang menawaskan satu warga tersebut.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Siswi Magang, Sekdis Pariwisata Maluku Diperiksa Polisi
"Kasus ini ditangani tim gabungan dari Reskrimum Polda Maluku dan Polresta Ambon. Tim kami sampai saat ini masih di lapangan untuk melakukan penyelidikan," kata Ohoirat di Ambon, Sabtu (27/5/23).
Sejauh ini, kata Ohoirat, pihaknya tengah meminta keterangan terhadap tujuh orang saksi terkait peristiwa penembakan tersebut.
Sementara, peluru yang bersarang di tubuh korban telah dikirim ke Laboratorium Forensik Polri untuk uji balestik.
Baca Juga:
BMKG Deteksi Gempa M 5,5 di Ambon, Getaran Terasa Hingga Buru Selatan
"Untuk proyekti sudah kami ambil dan kirim untuk uji balestik," ucapnya.
Ohirat mengatakan pengungkapan kasus penembakan dua warga Saparua cukup sulit karena TKP berada di hutan dan cenderung sepi.
Ia mengharapkan kerja sama dan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
Polda juga mengimbau masyarakat yang mengetahui orang yang masih menyimpan senjata api (senpi) juga diminta agar dapat dilaporkan kepada aparat kepolisian terdekat.
"Apabila masyarakat yang menyimpan senjata di kampungnya, kami imbau untuk serahkan atau infokan ke aparat keamanan setempat. Karena, bisa saja senjata-senjata tersebut disalahgunakan bahkan untuk membunuh orang lain yang tidak bersalah," imbaunya.
Sebelumnya, dua orang guru di Desa Itawaka menjadi korban penembakan orang tak dikenal pada Senin (15/5/23). Salah satunya meninggal dunia.
Korban meninggal dunia adalah Welna Hatu (41), sementara korban luka Ronal Papilaya (47).
Welna tertembak di bagian leher sekitar 300 meter dari Kantor Kecamatan Saparua Timur, Maluku Tengah, sekitar pukul 15:30 WIT.
Ia sempat mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Pattimura yang ke-206 yang digelar di Saparua.
Usai upacara, guru SMA 14 itu pamit pulang ke Desa Itawaka untuk beribadah.
Saat di perjalanan pulang, Welna ditembak orang tak dikenal hingga jatuh dari atas motor.
Tempat kejadian perkara (TKP) berada di sekitar 300 meter dari Kantor Saparua atau di Jalan Hatawano.
"Saat di atas motor, istri kasih tahu bahwa ada sesuatu mengenai lehernya. Saat menengok ke belakang ternyata leher sudah berdarah," ujar suaminya, Mezak Likumahua, Senin (15/5/23).
Mezak lantas membawa isrinya balik ke Kantor Camat Saparua, kemudian dibawa menggunakan mobil menuju RSUD.
Namun, Welna sudah meninggal dunia saat tiba di RSUD sekitar pukul 16.00 WIT akibat pendarahan di bagian leher.
Di lokasi yang sama, warga Bernama Ronal Papilaya (47) juga ditembak orang tak dikenal. Peluru mengenainya di bagian wajah. Ronal juga tertembak usai mengikuti upacara HUT Pattimura di Kota Saparua.
Usai ditembak, Ronal masih sempat membawa sepeda motor menuju Desa Ihamahu guna meminta pertolongan setelah mengalami luka tembak di bagian bawah dagu sebelah kanan.[sdy]