Ketika sebagai warga berkewajiban membayar (sesuai tarif yang sudah ditentukan oleh Perda), lanjut Asep, maka secara otomatis pelayanan juga harus diberikan secara maksimal terhadap warganya.
“Apabila meter air tidak akurat maka bukan hanya bisa merugikan pelanggan saja, namun juga pihak PDAM akan dirugikan juga," ungkapnya.
Baca Juga:
Terkait Pelayanan PDAM, Warga Minta Pemda dan DPRD Sumedang Cek ke Lapangan
Sementara itu, terkait masalah alat meter, Asep juga mempertanyakan apakah sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) atau belum.
"Kalaupun iya sudah SNI, kita tidak bisa percaya begitu saja soal alat, jika ternyata banyak keluhan. Harus dicek juga dari mana mereka belanja alat, jangan sampai ada yang main proyek disana. Sehingga yang akhirnya kualitas alat tidak maksimal," paparnya.
Asep juga menyarankan, agar permintaan pelanggan untuk melakukan kalibrasi secara keseluruhan dapat dilaksanakan. Dan itu harus diawasi oleh instansi terkait, DPRD bila perlu dari Aparat Penegak Hukum (APH).
Baca Juga:
DPRD Sebut Target PAD dari PDAM Sumedang Senilai Rp 1 M Bisa Jadi Angan-Angan
"Permintaan pelanggan itu hal yang wajar, karena ingin mendapatkan pelayanan yang maksimal. Tapi permasalahan ini sudah ada sejak dulu, jadi alangkah baiknya semua pihak ikut mengawal proses perbaikan kinerja ini demi kemaslahatan masyarakat Sumedang," tuturnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.