Menurutnya, sekarang HP digunakan untuk medsos, baca berita, belajar, meeting, pinjam uang, beli barang, jual barang, mengecek segala rupa informasi dan lain sebagainya.
“Hari ini adalah peristiwa bersejarah, Jawa Barat punya Jabar Super Apps, di mana semua aplikasi layanan publik se-Jawa Barat nantinya berkumpul dalam satu aplikasi. Semua urusan di satu aplikasi. Termasuk, layanan KTP digital dan semua proses kependudukan, serta Sapawarga semua akan berkumpul di Jabar Super Apps ini,” jelas Ridwan Kamil.
Baca Juga:
Pernah Dipimpin Hans Tomasoa, Inilah Profil PT Samudera Indonesia
Ridwan Kamil menuturkan, Menteri Keuangan pernah mengkritik, kalau negeri ini terlalu banyak aplikasi. Jadi, Jabar Super Apps itu seperti Omnibus Law, mengkonsolidasi aplikasi yang dibuat daerah, yang beda-beda caranya, dikumpulkan jadi satu aja pokoknya. Asalkan disiplin, insya Allah kita bisa menyatukan, jadi Jabar Super Apps itu, Omnibus Law di bidang aplikasi.
“Mudah-mudahan dengan Jabar Super App, semua urusan dilayani dalam satu aplikasi. Jawa Barat fokus membangun wilayahnya menjadi yang terbaik, sisanya diselesaikan secara digital karena kita masyarakatnya digital,” tandas Ridwan Kamil.
Berikutnya, Kepala Bapenda Jabar, H. Sumasna menerangkan, pintu keberhasilan sebuah negara adalah komitmen bersama untuk maju dan berkolaborasi mendayagunakan sumber daya dan teknologi. Dalam menghadirkan suatu pelayanan publik yang terbaik untuk masyarakat.
Baca Juga:
410 Kepala Desa di Kabupaten Bogor Mendapat Perpanjangan Masa Jabatan
“Transformasi digital layanan publik menjadi salah satu strategi pendayagunaan teknologi yang mengintegrasikan data dan menyederhanakan proses dalam sistem pelayanan publik yang aman guna mewujudkan layanan publik yang juara,” terangnya.
Ia menambahkan, di samping Jabar Super Apps, diperkenalkan pula beberapa digitalisasi pelayanan publik Pemerintah Jawa Barat, dan perwakilan kabupaten/kota di Jabar, serta integrasi aplikasi dalam Jabar Super Apps dan Sapawarga. [sdy]