Sejumlah program unggulan turut diverifikasi dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kekasih Hati yang berfokus pada penanganan balita stunting, Masagi yang mendorong kebiasaan infak warga, serta Roling Door sebagai upaya penguatan keamanan lingkungan.
Selain itu, terdapat inovasi Mandiri Berkreasi yang menggerakkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Gemas Sampah yang mengurangi timbunan sampah melalui konsep sedekah, serta Wajar Gemilang yang mendukung program wajib belajar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga:
Go Digital & Hot Maknyus Berhadiah: Langkah Ciamis Dorong Pembayaran Pajak Elektronik
“Tanpa bantuan dan gotong royong masyarakat, saya tidak akan bisa membawa Sindangrasa menjadi finalis tingkat Jawa Barat,” ujar Derry.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Andang Firman, menilai inovasi yang dikembangkan Kelurahan Sindangrasa telah memberikan dampak signifikan, khususnya dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan mutu pelayanan publik.
“Hasilnya nyata dan tidak biasa, namun yang terpenting masyarakat merasa nyaman, aman, dan sejahtera,” ujar Andang.
Baca Juga:
Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Kembali Raih Penghargaan Dunia
Ia menambahkan bahwa keterbatasan anggaran tidak menjadi hambatan dalam pelaksanaan program.
Hal tersebut karena adanya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), relawan, serta swadaya masyarakat.
Untuk memastikan manfaat program dirasakan langsung, tim penilai juga melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah lokasi, seperti posyandu dan titik pengelolaan sampah warga.