WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengirimkan sebanyak 1,3 ton paket rendang untuk warga terdampak gempa bumi Magnitude 5,6 yang terjadi di wilayah Cianjur, pada Senin (21/11/2022).
Pengiriman paket rendang tersebut merupakan instruksi langsung dari Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana alam.
Baca Juga:
Disuplai Listrik PLN, Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Kini Mampu Produksi Hingga 50 Ton per Hari
“Paket rendang itu diberangkatkan lewat jalur darat pada hari ini, dan dijadwalkan tiba di Cianjur hari Minggu (27/11/2022),” ujar Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Jumat (25/11/2022), melalui keterangaan tertulis.
Sebelumnya, paket makanan khas Minang yang akan diserahkan secara simbolis dikirim via jalur udara dan dikawal langsung Mahyeldi Ansharullah Gubernur Sumbar bersama Jumaidi Kepala Pelaksana BPBD Sumbar.
Ilham Wahab, Kasie Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Sumbar yang turut mengawal pengiriman melalui jalur darat mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumbar melalui BPBD Sumbar telah mengumpulkan paket rendang dari beberapa OPD terkait, BUMN, lembaga, UMKM dan relawan masyarakat.
Baca Juga:
Sumbar Budi Dayakan Dua Jenis Lobster untuk Perkuat Sektor Perikanan
Dia bilang, paket rendang yang dikirim tersebut memiliki ketahanan sampai 1 bulan. Sehingga, sangat layak dikonsumsi langsung oleh warga terdampak.
“Dari seluruh OPD di Sumatera Barat jumlahnya beragam. Ada yang kasih 10 kilogram, ada yang 20 kilo, ada yang 30 kilo. Ada dari BUMN, Baznas dan ada juga dari UMKM,” jelasnya.
Pengiriman paket rendang untuk pemenuhan kebutuhan permakanan bagi warga terdampak bencana oleh Pemerintah Provinsi Sumbar bukan pertama kalinya dilakukan.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumbar mengirimkan paket rendang bagi penanganan bencana yang terjadi di sejumlah wilayah seperti peristiwa Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, bencana banjir dan longsor di Aceh, Bengkulu, Dumai, kemudian juga gempabumi dan tsunami di Palu dan sebagainya.
Menurut data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per Jumat (25/11) pukul 07.00 WIB, gempabumi M 5.6 Cianjur telah menyebabkan sebanyak 272 orang meninggal dunia.
Sementara itu, masih ada 39 orang yang masih dinyatakan hilang, 2.046 orang luka-luka, 11 luka ringan, 4 luka sedang dan kurang lebih 62.882 jiwa mengungsi.
Di samping itu, gempabumi juga menyebabkan 22.950 rumah rusak ringan, 12.101 rumah rusak sedang dan 22.305 rusak berat. [ast]