WahanaNews.co | Sebagai ormas, Pemuda Pancasila Kota Tidore Kepulauan (Tikep) sesali dan mengecam pernyataan Muhammad Syamsul Rizal (MSR), bahwa oba itu tempat maksiat lebih-lebih lagi menyebutkan salah satu etnis yakni Etnis Sangir.
Kalau mau mabok silahkan ke Oba bergabung dengan Sangir. Menurut Sekretaris Pemuda Pancasila Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Muhammad Hafid Ismail, sebagai politisi yang katanya tokoh nasional, tidak sepantasnya mengeluarkan pernyataan bodoh seperti itu.
Baca Juga:
Yakini Putaran Kedua Pilgub Jakarta, Pemuda Pancasila Siap All-Out Dukung RK-Suswono
Apalagi dia yang katanya digadang-gadang sebagai Bacalon Wali Kota Tidore melebih-lebihkan Tidore dan menghina Daratan Oba.
“Seharusnya dia mensejajarkan Tidore dan Oba, karena Tidore dan Oba hanya dipisahkan oleh lautan, tapi disatukan disatukan oleh adat istiadat, dan distukan oleh pancasila,” kata Hafid.
Hafid menegaskan bahwa, pernyataan rasis ini, Pemuda Pancasila Kota Tikep akan laporkan ke pihak kepolisian, dengan dugaan penhinaan, ujaran kebencian dan pernyataan rasis.
Baca Juga:
Pemuda Pancasila Sumut Siap Antar Bobby Nasution ke Kursi Gubernur
Lanjutnya, apalagi tawaran konsep membangun Tidore dan Oba seperti konsep membangun Mekkah dan Jeddah, boleh bercita-cita tapi juga harus realistis, bagi Pemuda Pancasila, konsep ini adalah konsep yang tidak produktif dan cenderung membohongi masyarakat Kota Tidore Kepulauan.
Pernyataan rasis dan menghina dibuat guyonan, calon pemimpin seharusnya kalau berbuat salah, harus mengakui dan meminta maaf secara ikhlas, bukan memberi alasan yang makin membuat masyarakat terluka.
Oleh karena itu, Pemuda Pancasila Kota Tidore Kepulauan menyerukan untuk lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin pada Pilwako Kota Tidore Kepulauan 2024.