WahanaNews.co | Puluhan jamaah asal Jawa Barat sudah mulai terbang ke Tanah Suci Mekkah. H itu seiring dengan sudah dibukanya kembali pintu umrah oleh Pemerintah Arab.
Kabar bahagia tersebut sekaligus menjadi jawaban atas penantian panjang para calon jamaah umrah, khususnya asal Jabar yang terpaksa menunda umrah akibat pandemi Covid-19. Apalagi, kabar terakhir menyebutkan bahwa Pemerintah Arab Saudi akan menghapuskan kebijakan karantina, termasuk tes PCR.
Baca Juga:
Polres Kudus Tetapkan Tersangka Kasus Gagal Berangkat Umrah Goldy Mixalmina
Sedikitnya 83 jamaah umrah asal Jabar bakal terbang ke Tanah Suci 20 Maret 2022 mendatang melalui penyelenggara umrah, Mabruk Tour. Dengan penuh semangat, mereka pun menjalani peragaan pelaksanaan ibadah umrah atau manasik umrah di West Point Hotel, Jalan Nurtanio, Kota Bandung, Minggu (6/3/2022) kemarin.
Salah satu jamaah umrah asal Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Farida (33) mengaku, sangat bersyukur karena kini dia dapat melaksanakan ibadah umrah setelah dua tahun menunggu dan mengalami penundaan selama beberapa kali.
"Alhamdulillah yang kita harapkan bisa terwujud, kali ini bisa umrah bersama Mabruk Tour. Ini adalah keinginan sejak lama," ungkap Farida di sela manasik umrah.
Baca Juga:
KPK Sebut SYL Gunakan Uang Hasil Korupsi Miliaran Rupiah untuk Umrah
Farida pun mengaku, berupaya menghilangkan kekhawatirannya untuk beribadah di tengah pandemi dengan meningkatkan keyakinan serta terus berdoa supaya perjalanan dan ibadah umrahnya berjalan lancar.
"Kita sudah berencana, sekarang pasrah saja sama Allah. Memang sebelum-sebelumnya kan pemerintah ada penundaan pemberangkatan umrah, semoga kali ini dan seterusnya lancar," katanya.
Farida juga memang berharap tidak menjalani karantina baik di Tanah Suci maupun saat kembali ke Tanah Air. Namun, dia siap menjalani karantina dengan serius jika memang diwajibkan pemerintah.
Sementara itu, Direktur Utama Mabruk Tour Yadi Supriyadi mengatakan, dalam kelompok bimbingan umrahnya kali ini, terdapat 83 jamaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Kini, mereka menjalani tahapan manasik umrah.
"Dari Bandung kami berangkat 20 Maret, dari Jakarta 21 Maret setelah PCR. Umrah di tengah pandemi ini perlu ekstra melayani yang mana ada karantina dan PCR yang sudah dikoordinasikan," katanya.
Tidak hanya dari Bandung dan Jabar, pihaknya pun bahkan membawa jamaah dari luar Jabar seperti Jawa Tengah hingga Sulawesi Selatan. Rangkaian ibadah umrah rencananya dilakukan selama 9 hari plus 3 hari karantina di Tanah Suci dan 3 hari di Tanah Air.
Selain mempersiapkan persyaratan umum seperti pasport dan dokumen lainnya, berbagai persyaratan utama di masa pandemi telah ditempuh para jamaah ini, mulai dari wajib vaksin minimal dua kali, tes PCR, termasuk vaksin booster setelah minimal 6 bulan dari vaksin sebelumnya.
Tidak hanya itu, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pun tetap dipatuhi, termasuk aturan karantina saat tiba di Arab Saudi dan pulang kembali ke Indonesia.
Selain melakukan peragaan manasik umrah, simulasi tawaf secara langsung dengan miniatur kakbah, calon jamaah juga diberikan pembekalan langsung baik materi maupun praktik mengenakan kain ihram dan pembekalan materi secara virtual. Yadi menambahkan, sebelumnya,
Tim Umrah Advance Mitigasi Mabruk Tour juga telah melakukan perjalanan umrah perdana sejak dicabutnya larangan bagi warga Indonesia memasuki kawasan Kerajaan Arab Saudi.
"Diharapkan, setelah keberangkatan umrah perdana, selanjutnya lebih mempermudah bagi jamaah, baik dari karantina yang tidak lama maupun tidak ada karantina, sehingga biaya umrah tidak membengkak," jelasnya.
Pihaknya telah bekerja sama dengan Saudia Airlines untuk penerbangan langsung tanpa transit. "Sehingga, jamaah umrah Mabruk Tour tidak menghabiskan waktu lama dalam perjalanan dan bisa lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah," pungkasnya. [bay]