WahanaNews.co | Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif mengungkapkan penyebab bentrok antarwarga Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Lotharia menyatakan bahwa bentrok tersebut murni terkait masalah tapal batas.
Baca Juga:
Konflik Sengit di Flores Timur: Perang Panah dan Tombak Berujung Kematian di Adonara
"Saya tegaskan kasus ini tidak ada kaitan sama sekali dengan isu-isu SARA dan agama, tapi murni masalah tapal batas sehingga menimbulkan perselisihan," ucapnya kepada wartawan di kantornya, Kota Ambon, Jumat (28/1).
Ia menyebut persoalan tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dapat membawa dampak yang lebih besar akibat isu-isu liar.
"Konflik ini kalau dibiarkan mungkin akan membawa dampak karena banyak masyarakat yang akan memanfaatkan isu-isu ini untuk menarik-narik ke hal-hal yang lain, di luar persoalan yang sesungguhnya," tuturnya.
Baca Juga:
Tawuran Antarwarga di Tolikara, 21 Orang Kena Panah
"Jangan terulang lagi karena ini semua sangat merugikan kita sebagai anak bangsa dan negara. Kita sepakat negara berdasarkan hukum negara pancasila, bukan negara agama," harap Latif.
Dalam konferensi video dari ruang kerjanya, Lotharia juga membantah isu perusakan rumah ibadah. Dirinya mengaku sudah mengecek langsung situasi di lapangan dan rumah ibadah yang diisukan terbakar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
"Rumah ibadah yang diisukan terbakar itu tidak benar karena kondisi bangunannya dalam keadaan baik dan aman," kata dia.