WAHANANEWS.CO, Padang - Skandal pejabat daerah kembali mencoreng citra pemerintahan. Kali ini, nama Anhal Mulya Perkasa alias AMP, Camat Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), menjadi sorotan publik setelah terlibat kasus perselingkuhan.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus indisipliner di kalangan aparatur sipil negara.
Baca Juga:
Ombudsman Sumbar Minta Sekolah Tidak Gelar Perpisahan Kelas XII Secara Berlebihan
Karier Anhal Mulya Perkasa pun resmi berakhir setelah dirinya dicopot dari jabatannya.
Pemecatan itu dilakukan menyusul penggerebekan yang dilakukan oleh istri sahnya bersama sejumlah warga, saat Anhal tengah bersama stafnya berinisial NG.
Peristiwa penggerebekan tersebut terjadi pada Sabtu (26/4/2025), di kawasan Tanjung Saba, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
Baca Juga:
Perlu Penyesuaian Sebaran KIP Kuliah Bagi Mahasiswa Kurang Mampu Daerah 3T
Dugaan perselingkuhan bermula dari kecurigaan sang istri terhadap gerak-gerik Anhal.
Karena tak ingin terus dihantui rasa curiga, istri Anhal bersama warga memutuskan untuk membongkar kebenarannya.
Mereka kemudian menggerebek Anhal dan NG yang saat itu tengah berduaan.
Keduanya tidak bisa mengelak dan akhirnya digelandang ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan, “Mereka sudah dilakukan BAP awal oleh Satpol PP karena ada indikasi mengganggu ketertiban umum," ujarnya, dikutip dari Tribun Padang.
Selain itu, Inspektur Kota Padang, Arfian, menegaskan bahwa Anhal telah dinonaktifkan.
"Terhitung mulai hari ini, yang bersangkutan kita nonaktifkan sementara," katanya.
Tak berhenti sampai di situ, Pemerintah Kota Padang juga tengah menyiapkan langkah lanjutan dengan membentuk tim ad hoc.
“Kita akan bentuk tim ad hoc dan secepatnya melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan,” pungkas Arfian.
Profil Singkat Anhal Mulya Perkasa
Anhal Mulya Perkasa merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Padang.
Sebelum kasus ini mencuat, ia menjabat sebagai Camat Padang Selatan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi padang.go.id, Anhal lahir tahun 1984. Nama lengkapnya adalah Anhal Mulya Perkasa, S.Stp., M.P.A.
Kariernya sebagai ASN dimulai sejak Desember 2002, setelah lulus dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Menurut data dari PPID Kota Padang, Anhal pernah menjabat sebagai Kepala UPTD Pasar Raya.
Di luar pekerjaan, lewat akun X lamanya, ia mengungkapkan dirinya sebagai pendukung klub sepak bola Arsenal.
Pendidikan tingginya tak hanya berhenti di IPDN. Anhal juga melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengambil program Magister Administrasi Publik.
Dari laman resmi ugm.ac.id, diketahui bahwa pada tahun 2011 ia lulus dengan tesis berjudul Manajemen Tanggap Darurat Bencana di Kota Padang.
Riwayat Kasus Kekerasan
Anhal Mulya Perkasa bukan kali ini saja terseret masalah hukum.
Pada 2005, namanya pernah menjadi sorotan nasional karena kasus penganiayaan terhadap juniornya di IPDN.
Ia sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Padang bersama dua rekannya, Heriza Safani dan Romi. Korban dalam kasus tersebut adalah Aidil Zulfahmi.
Akibat kekerasan yang dialaminya, Aidil akhirnya memutuskan untuk mundur dari IPDN.
Pemberitaan kala itu menyebutkan bahwa Aidil merasa tidak nyaman untuk melanjutkan pendidikan setelah menjadi korban kekerasan senior.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]