WahanaNews.co | Jari tangan pria asal Polorejo, Kecamatan Babadan, TA (28) luka parah akibat ledakan petasan yang ia racik sendiri Sabtu (30/4) malam.
Jari-jari tangannya hilang akibat ledakan itu.
Baca Juga:
Polisi Gerebek Mushola Jadi Gudang Petasan di Bangkalan
Data dari RSUD dr Harjono Ponorogo, pelaku mengalami luka pada jempol bagian tangan kanan dan kiri. Tidak hanya itu, kaki kanannya juga mengalami luka.
Saat ini pelaku masih menjalani perawatan.
Humas RSUD dr Harjono Ponorogo S Joko Handoko menerangkan, saat ini kondisi pasien dalam kondisi baik.
Baca Juga:
Remaja Main Petasan Pemicu Mobil Terbakar di Kembangan Diburu Polisi
Kesadarannya baik.
Hanya saja masih terbaring lemah di ruang High Care Unit (HCU).
"Semalam terjadi pendarahan. Dua jari jempol baik kanan, kiri mengalami putus. Pendarahan di kaki kanan serta dagu karena kena percikan benda tajam," tutur Joko kepada wartawan, Minggu (1/5).
Joko menambahkan, saat pasien dirujuk ke RSUD dr Harjono Ponorogo ia sempat mengeluh pusing, mual, dan muntah serta merintih kesakitan.
Saran dari dokter, pasien harus menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan.
"Menurut dokter yang menangani, mestinya harus dioperasi jam 12 nanti siang. Namun ada kendala, BPJS tidak mau menjamin biaya operasi itu," kata Joko.
Sebabnya, kejadian itu karena kelalaian yang bersangkutan sehingga BPJS tidak mau menanggung biaya pengobatan.
Sedangkan biaya untuk operasi pasien ditaksir mencapai Rp 100 juta.
Saat ini pihak keluarga masih bermusyawarah untuk mengambil keputusan.
"BPJS tidak bisa meng-cover, kisaran Rp 100 Juta. Pihak keluarga masih musyawarah, belum di-acc untuk operasi jam 12 nanti," terang Joko.
Joko pun mengimbau agar ini menjadi perhatian masyarakat, sebab kecerobohan bisa berdampak berat.
Selain mengalami luka fisik biaya pengobatan pun bisa tidak ditanggung BPJS alias ditanggung sendiri.
"Bukannya pihak rumah sakit mau mempersulit, tapi memang BPJS tidak meng-cover," tukas Joko. [non]