WahanaNews.co | Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di
Indonesia (PGI) mengecam pembantaian terhadap empat warga dan pembakaran rumah
ibadah bagi warga Nasrani di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan
Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kejadian tersebut mempertontonkan
perilaku biadab yang harus dikecam oleh semua orang beradab.
Baca Juga:
Dukung Ekonomi Digital di Sulteng, Maxim Hadirkan Layanan Transportasi Online di Bungku Tengah
"MPH-PGI juga mengungkapkan belarasa dan
keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka dan kepada segenap
pelayan serta jemaat Gereja Bala Keselamatan di Desa Lemban Tongoa," kata Humas
PGI, Philip Situmorang dalam keterangannya, Minggu (29/11/2020).
Terkait insiden teror yang terjadi pada
Jumat (27/11/2020) itu, kata Philip, pihaknya mendesak pemerintah dan aparat
keamanan untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.
Menurutnya, perlu dilakukan tindakan
cepat untuk memulihkan trauma keluarga korban dan ketentraman bagi masyarakat
agar tidak ada lagi ancaman teror.
Baca Juga:
Kunjungi Pasar Salakan, Jokowi Tinjau Harga Bahan Pokok di Banggai Kepulauan
"Mengimbau masyarakat untuk tetap
tenang, memelihara kerukunan dan persaudaraan, sambil sepenuhnya mendukung
upaya pemerintah untuk menangani kasus ini," ujar Philip.
PGI juga mendorong peran tokoh agama dan
masyarakat untuk bersikap proaktif dalam penanggulangan gerakan ekstremisme
yang melegalkan cara-cara teror, yang sungguh menodai nilai-nilai luhur agama
maupun kebangsaan.
"Mengajak gereja-gereja dan umat
beragama lainnya untuk tekun berdoa agar tragedi kemanusiaan di Sulawesi Tengah
segera terselesaikan. Serta keluarga para korban dan masyarakat lainnya diberi
kekuatan dan perlindungan," ucap Philip.