WahanaNews.co | PT PLN (Persero) mendukung hadirnya seperangkat peta jalan transisi energi terintegrasi sebagai langkah menuju target net zero emission 2060.
Untuk menghadirkan peta jalan tersebut, PLN aktif menggelar forum diskusi yang menjadi titik temu bagi pemangku kepentingan untuk mempercepat langkah transisi energi. Salah satunya dengan menggelar The Energy Transition Day, 1 November mendatang. Gelaran ini juga menjadi bagian untuk menyemarakkan G20.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi mengatakan Indonesia telah berkomitmen pada Paris Agreement melalui Nationally Determined Contribution (NDC). Pada skenario business as usual emisi pada sektor kelistrikan Indonesia akan mencapai 1.057 juta tCO2 pada tahun 2060.
Sejalan dengan inisiatif untuk mencapai NDC, PLN pun telah menyiapkan dan menetapkan rencana transisi energi jangka panjang. Terdapat 8 lighthouse initiative yang akan ditampilkan pada area expo, yaitu pemensiunan PLTU batubara, co-firing biomassa, ujicoba co-firing hidrogen dan ammonia, pembangunan pembangkit EBT, smart grid, green energy as a service, dan ekosistem kendaraan listrik. Capaian ini penting untuk ditunjukkan pada pertemuan G20 mendatang mengingat transisi energi merupakan agenda prioritas presidensi Indonesia pada G20 tahun ini.
“Program-program transisi energi PLN ini diharapkan akan diumumkan pada G20, untuk menciptakan efek gaung secara global dan mengajak negara lain untuk melakukan upaya yang sama,” ujarnya dalam rilis yang diterima WahanaNews.co.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Evy mengatakan dengan adanya The Energy Transition Day, diharapkan dapat memberi ruang bagi stakeholders untuk membahas urgensi transisi energi. Tidak hanya itu, forum ini juga diharapkan dapat menyatukan organisasi lokal dan internasional untuk berkolaborasi dalam transisi energi.
“Hasil dari forum ini akan dapat menambah wawasan dan jejaring terkait praktik terbaik untuk percepatan transisi energi,” tegasnya.
Forum internasional ini, akan menghadirkan berbagai pembicara kompeten dari perwakilan pemerintah, praktisi energi baru terbarukan, lembaga finansial global dan lainnya. Acara ini juga akan dihadiri sekitar 300 peserta yang mewakili lebih dari 10 negara.