WahanaNews.co | Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengingatkan masyarakat untuk tak memanfaatkan kondisi kerusakan permukiman atau longsor gempa Cianjur, sebagai konten di media sosial (medsos).
Pasalnya, banyak di antaranya konten-konten tersebut hanya mencari popularitas saja tanpa turut berpartisipasi membantu kesulitan korban.
Baca Juga:
2 Pelaku Sindikat Judi Online Asal Kamboja Diringkus Polda Jabar
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, tidak hanya itu, kegiatan pembuatan konten medsos itu pun acapkali mengganggu mobilisasi petugas kebencanaan.
"Kami akan tertibkan kepada masyarakat yang hanya melewati lokasi tenda pengungsian hanya untuk membuat konten-konten . Sebab hal itu hanya akan menimbulkan permasalahan baru," kata Ibrahim dalam keterangannya di Bandung, Minggu (4/12/2022).
Menurut dia, sangat disayangkan ketika saudara kita sedang membutuhkan bantuan pascabencana gempa bumi yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, tetapi di sisi lain ada pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi itu untuk popularitas.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
Dia mengatakan, petugas di lapangan pun selalu menginterogasi dan menertibkan apabila ada pengendara yang berhenti di sekitar lokasi terdampak bencana.
Pasalnya, kata dia, masyarakat yang datang ke lokasi bencana alam di sekitar posko pengungsian maupun di tempat longsor itu mengakibatkan terjadinya kepadatan lalu lintas.
"Di harapkan kesadarannya kepada masyarakat yang memanfaatkan situasi tersebut dengan tidak membuat konten dan alangkah lebih baiknya berpartisipasi langsung kepada saudara kita yang sedang terkena bencana," ujarnya.
Hingga hari ke-13 pascagempa, Pemkab Cianjur mencatat ada 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian.
Kemudian gempa 5,6 Magnitudo itu juga menyebabkan 104.000 warga Cianjur mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri. [ast]