WahanaNews.co | Polisi membantah insiden pengeroyokan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) dan terbakarnya posko Pemuda Pancasila (PP) berkaitan dengan bentrok antar organisasi masyarakat (ormas).
Pengeroyokan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) dan terbakarnya Posko Pemuda Pancasila (PP) di Kembangan, Jakarta Barat, kebetulan terjadi di waktu yang berdekatan.
Baca Juga:
Forum Betawi Rempug Beri Dukungan Penuh ke Pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan insiden pengeroyokan yang menewaskan anggota FBR, maupun terbakarnya posko Pemuda Pancasila tidak terkait dengan organisasi.
Ady menyebutkan bahwa kedua insiden itu merupakan persoalan antarindividu.
"Tidak ada bentrok. Tapi statemen saya, itu bukan organisasi. Bahwa itu kejadian pidana seperti biasa, tapi bukan konteks FBR Vs PP karena tidak ada atribut yang mereka gunakan," kata Kombes Ady dilansir dari detikcom, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga:
Grib Jaya Bersama Beberapa Ormas Jalin Silaturahmi, Sembelih 2 Sapi pada Perayaan Iduladha 1443 H
"Karena kita tanya kepada kedua belah pihak tidak ada kontak ormas. Jadi person per person, bukan organisasi, tapi individu," lanjutnya.
Pun kemudian terjadi perusakan terhadap posko yang menjadi simbol ormas, menurut Ady hal itu hanyalah dampak dari keributan antar-individu.
"Bisa jadi itu dampak, tapi case sebenarnya kita nggak melihat itu antarormas, tapi antarindividu. Kalau terkait itu (ada perusakan posko ormas), itu adalah dampak tambahan yang kebetulan," katanya.
Soal penyebab terjadinya pengeroyokan anggota ormas ini, Ady mengatakan pihaknya masih mendalaminya. Namun, ia kembali menekankan bahwa kejadian tersebut bukan bentrokan antar-ormas.
"Intinya sebenarnya kayak orang lagi nongkrong nggak ada alasan disabet kan banyak kejadian seperti itu. Kebetulan itu salah satunya anggota ormas, tetapi pelaku bukan ormas karena tidak ada atribut," imbuhnya.
Tak Ada Konflik Antara FBR-PP
Ady menambahkan, pihaknya telah meminta konfirmasi kepada pihak FBR maupun Pemuda Pancasila.
Hasilnya, pimpinan kedua ormas tersebut menyatakan tidak ada persoalan yang terjadi antara FBR dan Pemuda Pancasila.
"Saat kejadian kita lihat simbol-simbol yang memungkinkan, tapi setelah kita konfirmasi kedua pimpinannya menyatakan tidak ada masalah apa-apa, ini murni individu," ucapnya.
Meski begitu, Ady meminta agar semua pihak tetap tenang. Ady meminta masyarakat untuk mempercayakan proses hukum atas dua insiden itu ke pihak kepolisian.
"Ini bukan permasalahan antarorganisasi, ini masalah individu dan Polri berharap semua pihak bisa tenang sambil kita melakukan pengungkapan terhadap pelaku untuk dimintai keterangan. Serahkan kepada Polri untuk memproses secara hukum," tutur Ady. [rin]