"Kalau mengarah negatif bisa dibubarkan. Tapi kami ada langkah preemtif (pembinaan) seperti untuk klub-klub motor bagaimana disiplin dan sebagainya, anak-anak pelajar terkait dengan antinarkoba dan sebagainya. Kreativitas juga ada instansinya," kata dia.
Di Jakarta, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan, mengatakan, polisi berharap kegiatan tersebut tidak menimbulkan masalah baru terkait pelanggaran pidana.
Baca Juga:
Habis “Citayam Fashion Week”, Terbitlah “Cuan Thick at Runaway”
Ia menyatakan, sejauh ini kondisi keamanan di kawasan Dukuh Atas masih kondusif di tengah arus kehadiran para remaja dari luar Jakarta yang menjadikan lokasi yang dipugar secara menyeluruh oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, itu sebagai tempat berkumpul.
Mengenai fenomena ini juga, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun telah memberikan dukungan penuh atas kreativitas anak-anak muda SDBD, akronim dari Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD).
Kamil yang kerap tampil modis, di dalam keterangan persnya, Kamis, mengatakan, berjalan memeragakan busana --laiknya peragawan dan peragawati di panggung-- di wilayah publik di kawasan SCBD merupakan inovasi yang dapat meminimalkan kegiatan membahayakan diri sendiri, di antaranya tawuran dan lain-lain.
Baca Juga:
Bikin Konten Ala CFW, Camat di Payakumbuh Dipecat
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai apa yang dilakukan remaja-remaja dalam Pekan Fesyen Citayam merupakan bentuk kreativitas yang positif dan harus didukung selama tidak melanggar aturan.
Di daerah lokasi viral aksi pameran busana di jalan raya itu, Baswedan juga tidak melarang aksi remaja melakukan peragaan busana swadaya di Dukuh Atas itu, sebagai "terminal" pertempuan para remaja dari berkumpul remaja "SCBD" karena tidak ada aturan atau regulasi negara yang melarang hal itu. [rsy]