WahanaNews.co |Pertamina Marketing Region Jatimbalinus memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Jawa Timur bakal turun 25 persen.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Halitu dipicu berkurangnya mobilitas masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.
"Kami pastikan PPKM Darurat ini mempengaruhi tingkat konsumsi BBM masyarakat," kata Section Head Communication Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi di Surabaya, Rabu, 14 Juli 2021.
Pertamina, kata dia, juga sudah melakukan perhitungan dan prediksi karena adanya pembatasan mobilitas tersebut, hal ini berkaca pada kondisi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah tahun lalu.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
"Kami memprediksi penurunan konsumsi BBM kali ini sekitar 20 hingga 25 persen dari konsumsi normal," ujar Ahad saat bincang dengan wartawan yang digelar secara virtual.
Pada konsumsi harian normal BBM, Ahad menyebut masyarakat Jatim mencapai 3.130 kilo liter (KL) atau sekitar 3,1 juta liter per hari.
Sementara itu, terkait adanya penyekatan dan penutupan di beberapa pintu masuk sejumlah daerah, Ahad menegaskan tidak menjadi kendala.
Ia memastikan distribusi BBM dan elpiji tetap aman dan tidak ada kekurangan pasokan.
"Karena BBM dan elpiji kan sektor esensial, Pertamina juga sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian. Mobil tangki yang digunakan diberi tanda, ada logo dan ada nama pangkalan serta agennya," katanya.
Namun untuk memastikan kelancaran distribusi saat PPKM darurat, penyaluran tidak dilakukan saat jam sibuk seperti pagi hari atau saat masyarakat beraktivitas. "Penyaluran rata-rata kami lakukan pada malam hari, sebelum subuh," katanya.[qnt]