“Hingga saat ini masih dalam fase erupsi dan masih berpotensi terjadi erupsi,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2022).
Hal serupa juga disampaikan oleh Kasubdit Mitigasi PVMBG Devy Kamil Syahbana.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Berdasarkan data-data yang dihimpun, baik data visual, kegempaan, dan data formasi, erupsi Gunung Anak Krakatau masih diprediksi akan terus terjadi.
“Sampai saat ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di Anak Krakatau masih berfluktuasi dan kegempaan frekuensi rendah sempat mengalami peningkatan. Artinya, potensi erupsi kemungkinan masih bisa terjadi ke depannya,” ucap Devy terpisah, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Potensi letusan besar Gunung Anak Krakatau
Meskipun prediksi erupsi masih akan terjadi, pihaknya belum menemukan indikasi bahwa Gunung Anak Krakatau akan mengalami letusan besar seperti yang pernah terjadi pada 2018.
“Untuk saat ini indikasi untuk sampai ke letusan yang sangat besar seperti yang terjadi di 2018 itu belum ditemukan. Tapi kita terus memonitor aktivitas Anak Krakatau ini seperti apa karena aktivitas gunung api itu bertahap. Dia ada tahap erupsi awal dan kemudian bisa jadi nanti jadi lebih besar,” jelas dia.