"Kami sangat mengapresiasi usulan dari para pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar lingkar tambang, dengan harapan akan bermanfaat dan berarti bagi masyarakat," imbuh Christine.
Untuk usulan yang akan dimatangkan, sambung Christine, diantaranya infrastruktur untuk fasilitas publik, rumah ubadah, jalan usaha tani, sarana air bersih, serta irigasi. Sementara, dibidang kesehatan termuat usulan pencegahan dan penanganan stunting. Pada bidang pengelolaan lingkungan terdapat usulan pembinaan dan pilot pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Sementara di bidang kemandirian ekonomi, adalah pengembangan UMKM dan pelatihan.
Baca Juga:
Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang, PTAR Tanam Ribuan Pohon dan Perluas Nursery
"Sepanjang tahun 2022, PTAR telah mengadakan 72 kegiatan PPM, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 30.565. Jika dibandingkan dengan tahun 2021, jumlah penerima manfaat PPM 2022 melonjak hingga 47 persen," tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Tapanuli Selatan, Chairul Rizal Lubis, meminta agar PTAR dapat menyuntikkan pengetahuan ke desa-desa, serta lebih adaptif dalam menangkap peluang pemberdayaan masyarakat.
Harapannya, terjadi transfer knowledge, sehingga pengetahuan masyarakat Muara Batangtoru dan Batangtoru semakin meningkat. Dan ketika PTAR berakhir masa operasinya, masyarakat sudah mampu untuk mandiri dan mengembangkan diri.
Baca Juga:
Mengembalikan Cahaya pada Mata dengan Operasi Katarak Gratis oleh Tambang Emas Martabe
Sekedar mengetahui, kontribusi PTAR terhadap masyarakat lingkar tambang dapat diukur secara akademis melalui
studi Analisis Dampak Ekonomi dan Fiskal PTAR, yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
Bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU), LPEM FEB UI pada tahun 2015 melakukan study yang menyorot kondisi sosial ekonomi masyarakat di 10 desa lingkar tambang. Riset menunjukkan bahwa Tambang Emas Martabe memberikan kontribusi substansial terhadap laju perekonomian masyarakat Batangtoru.
Riset juga menyimpulkan, selama periode 2010 hingga 2015, PTAR telah berkontribusi terhadap penciptaan pendapatan rumah tangga di Kabupaten Tapanuli Selatan hingga Rp 400 miliar, atau sekitar Rp 66 miliar per tahun. PTAR juga berhasil menciptakan peluang pekerjaan sekitar 2.211 orang per tahun.