"Selebihnya saya mengajak bapak ibu sekalian bekerja profesional. Karena karir dan sukses seseorang tergantung pada dirinya sendiri dan lingkungan," tegas Saefulloh.
Dalam rekaman arahannya berdurasi 14 menit yang diterima wartawan, Saefulloh mengajak seluruh aparatur Satpol PP DKI Jakarta bekerja profesional dan menyikapi agenda Pilkada yang akan datang agar tidak berafiliasi dengan kontestan tertentu.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sultra Pimpin Apel Kesiapsiagaan Satpol PP Jelang H-22 Pilkada 2024
Sehingga, siapa pun gubernur yang terpilih nantinya, yakinkan diri bekerja profesional dan memberikan dampak positif untuk masyarakat.
Terkait nama-nama yang sudah dikantongi Saefulloh yang sudah mendapatkan perhatian khusus Heru Budi hartono tersebut, hingga kini ditunggu tindak lanjutnya untuk dibuka ke publik.
Beberapa pejabat Satpol PP yang minta namanya tidak diekspos mengharapkan keterbukaan Inspektorat dalam mengungkap kasus ini.
Baca Juga:
Sebanyak 15 Ribu Batang Rokok Ilegal Disita Bea Cukai dan Satpol PP Subulussalam
"Jangan sampai hilang di kantong Inspektur Saefulloh. Lagi pula kasus ini sebenarnya sampai di tangan pihak Kejati DKI juga," kata sumber tersebut.
Saefulloh yang dikonfirmasi terkait kasus yang mencoreng wajah Pemprov DKI Jakarta ini hingga berita dinaikkan belum memberikan penjelasannya.
Sebelumnya, pada Juni lalu beredar isi surat di kalangan wartawan yang ditujukan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, tentang adanya dugaan jual beli jabatan di lingkungan Satpol PP.