WAHANANEWS.CO, Aceh Tenggara - Pelarian sejumlah narapidana dari Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, diduga dipicu oleh tidak dipenuhinya sejumlah tuntutan mereka.
Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim, mengungkapkan bahwa salah satu tuntutan utama para napi adalah penyediaan bilik asmara di dalam lapas.
Baca Juga:
Jejak CCTV Ungkap Upaya Arya Daru Panjat Pagar Sebelum Tewas di Kosan
"Namun, kebijakan seperti itu merupakan kewenangan pemerintah pusat," ujar Andi dalam keterangannya kepada awak media, Senin (10/3/2025) malam.
Menanggapi tuntutan tersebut, pihak lapas berjanji akan menyampaikannya ke otoritas pusat untuk ditindaklanjuti.
"Kami akan meneruskan keluhan mereka, tetapi keputusan akhir tetap ada di tangan pusat," tambahnya.
Baca Juga:
Kredit Fiktif dan Identitas Palsu: Dugaan Korupsi Rp 17 M BPR Inhu Diselidiki Kejaksaan
Andi juga menyoroti keterbatasan jumlah petugas keamanan yang hanya enam orang untuk mengawasi 362 narapidana.
"Dengan rasio seperti ini, jelas kekuatan pengamanan tidak memadai. Jika terjadi mobilisasi dari para warga binaan, petugas yang ada tidak cukup untuk mengatasinya," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa Lapas Kelas II B Kutacane memiliki tiga pintu keamanan yang semuanya dalam kondisi terkunci. Namun, saat kejadian, dua pintu berhasil dijebol.