"Setelah merusak dua pintu, mereka mendapati pintu terakhir masih terkunci, sehingga akhirnya melarikan diri melalui atap," jelasnya.
Andi pun mengimbau para napi yang masih berada di luar untuk segera kembali ke lapas.
Baca Juga:
Rudal Terbang Tanpa Henti: Israel Gempur Ladang Gas Iran, Teheran Ancam Tutup Selat Hormuz
"Kami terbuka untuk berdialog, selama semuanya tetap dalam koridor hukum," tutupnya.
Di sisi lain, psikolog forensik, dr. Andini Prasetya, menyoroti pentingnya fasilitas bilik asmara bagi narapidana dalam konteks kesehatan mental dan rehabilitasi sosial.
"Hubungan emosional dan dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam rehabilitasi narapidana. Fasilitas seperti bilik asmara bisa membantu mengurangi stres serta menekan potensi agresivitas akibat tekanan psikologis," ungkapnya.
Baca Juga:
Gawat! Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Melonjak Tajam
Menurut Andini, beberapa negara telah menerapkan kebijakan ini dengan pengawasan ketat sebagai bagian dari program reintegrasi sosial bagi warga binaan.
"Namun, tentu saja fasilitas seperti ini perlu regulasi yang jelas serta infrastruktur yang memadai agar tidak disalahgunakan," tambahnya.
Andi pun mengimbau para napi yang masih berada di luar untuk segera kembali ke lapas.