WahanaNews.co | Petani di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), galau, karena hingga saat ini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Informasi itu disampaikan Kepala Desa Letbaun, Kecamatan Semau, Carlens Herison Bising, dilansir dari Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Menurut Carlens, hingga pertengahan Bulan Desember 2022, belum ada satu pun pupuk bersubsidi yang beredar di petani.
"Informasi dari para distributor, pupuk bersubsidi, baru masuk di Bulan Januari 2023 mendatang," ungkap Carlens.
"Saat ini petani sedang resah karena mereka sudah mulai menanam jagung dan padi sejak November 2022," sambung Carlens.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
Petani di Semau sudah menanam jagung dan padi, karena hujan telah mengguyur wilayah itu sejak akhir Oktober 2022 lalu.
Bahkan kata dia, sekarang tanaman jagung berusia di atas dua pekan.
"Ini waktu yang ideal untuk diberikan pupuk. Tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda pupuk sampai di wilayah kami," ungkap Carlens.
Menurut dia, masalah yang sama juga dialami petani lain di seluruh Pulau Semau.
Hal ini membuat para petani khawatir, terjadi gagal panen karena tanaman jagung dan padi tidak bisa menghasilkan.
"Ada instruksi dari pemerintah pusat terkait antisipasi ancaman krisis pangan, sehingga kami minta masyarakat untuk menanam lebih cepat. Nah, sekarang sudah tanam, pupuk tidak ada,"kata mantan wartawan salah satu koran harian lokal di NTT itu.
Dia menambahkan, masalah pupuk sudah sering terjadi, terutama saat musim tanam. Padahal salah satu penentu hasil panen adalah ketersedian pupuk.
"Sekarang kan pupuk bersubsidi ini tidak dijual sembarangan. Harus melalui koperasi atau yang berizin. Sementara mereka sendiri tidak ada kepastian soal kapan pupuk tersedia," ujar Carlens.
Dia berharap, pupuk bersubsidi segera didistribusikan ke wilayah Pulau Semau, agar petani tidak gagal panen. [eta]