WahanaNews.co | Pusat
Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, banjir bandang yang
terjadi di Kampung Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, terkait
dengan longsor yang sempat membentuk bendungan alami.
Baca Juga:
Tragis, Anak Perempuan 4 Tahun Hanyut di Depan Rumah Saat Hujan Deras
Sebelumnya, kawasan ini dilanda banjir bandang, Selasa
(19/1). Sekitar 900 warga diungsikan ke tempat aman dan diminta tak kembali ke
rumahnya dulu.
Kepala PVMBG Kasbani menjelaskan banjir bandang itu terkait
dengan posisinya di lembah yang rawan longsor. Saat hujan deras turun dalam
durasi lama, longsoran tanah sempat membentuk bendungan alami di lembah.
Lama-kelamaan, bendungan alami itu tak mampu menampung
derasnya air hujan yang kemudian berkembang menjadi aliran bahan rombakan atau
banjir bandang mulai di bagian hulu, yakni perkebunan teh.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini 5 Aktivitas Seru di Desa Wisata Tugu Selatan, Bogor
Banjir bandang kemudian mengalir di sepanjang aliran Kali
Cisampay dan melanda kawasan Agro Wisata Gunung Mas yang berada di hilir.
"Karena adanya hujan yang sangat lama dan kondisi
geologinya seperti itu memang berpotensi longsor. Patut diduga potensi longsor
ini menyebabkan bendungan alami yang akhirnya menyebabkan banjir bandang,
diduga juga dari lembah Cisampay," ujar Kasbani, dalam diskusi virtual
Badan Geologi Kementerian ESDM, Rabu (20/1).
Secara umum, jelasnya, lokasi bencana pada bagian hulu
berbentuk cekungan berbentuk tapal kuda dengan kelerengan agak curam hingga
sangat curam, yakni lebih dari 45 derajat.
Sementara, pada lereng bagian bawah kemiringannya berkisar
antara 10 derajat hingga 20 derajat. Lokasi berada pada ketinggian antara 1.000
sampai dengan 1.100 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa (A.C. Effendi,
dkk., 1998), daerah bencana tersusun oleh batuan gunung api Gunung Pangrango
yang merupakan endapan lebih tua, lahar dan lava, basalt andesit (Qvpo).
Menurut Peta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah Bulan Januari
2021 di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi), Kecamatan Cisarua termasuk dalam zona potensi
gerakan tanah Menengah-Tinggi.
"Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga
tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah
jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif
kembali," papar Kasbani.
Kepala Bidang Gerakan Tanah PVMBG Agus Budianto menambahkan bahwa kawasan agro
wisata Gunung Mas dan sekitarnya perlu penataa ulang agar mengikuti kondisi
geologi lokal.
"Konteks mulut lembah ini berpotensi kapanpun juga ada
ancaman ini (banjir bandang). Membangun oke saja di mana juga, tapi kontrolnya
tetap harus dicek lagi," ujarnya. [qnt]