WahanaNews.co | DPD PDI Perjuangan Jawa Barat mempunyai cara unik dalam merangkul kaum wong cilik.
Dengan memanfaatkan momentum Ramadan 1444 H, partai nasionalis ini mengundang para sopir angkot, ojek online (Ojol), tukang parkir, komunitas punk dan tukang becak untuk beradu pintar memahami isi kandungan Al Quran.
Baca Juga:
Berikut Tips Supaya Tidak Lemas dan Ngantuk Saat Puasa
Melalui acara yang dikemas dengan Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Al Quran Antar Wong Cilik di kantor DPD PDI Perjuangan Jabar, Bandung, Sabtu (15/4/2023), mereka tampak antusias mengikuti acara tersebut.
Terutama, pada sesi babak rebutan. Dimana, setiap peserta dari 4 kategori wong cilik tadi beradu cepat menekan tombol sebagai pertanda siap menjawab.
Suasana lomba semakin heboh dan meriah saat para supporter dari keempat grup tadi memberikan dukungannya. Tentu dengan yel yelnya yang khas masing-masing kelompok. Salah satunya, disuarakan dengan lantang dari supporter Ojol.
Baca Juga:
Dear Emak-emak! Ini Tips Cara Mengatur Keuangan Biar Irit saat Bulan Ramadan
“Salam Satu Aspal. Siap Melayani. Siap untuk Menang. Yes Yes Yes!”, begitu salah satu bunyi yel yel yang bergema di ruangan acara.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono menjelaskan, kegiatan ini sengaja digelar, selain dalam rangka ikut menyemarakkan Ramadan sebagai bulan suci umat Islam, juga dalam rangka memberi pesan tentang pentingnya semangat untuk terus mau belajar. Termasuk, belajar ilmu Al-Quran.
“Sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, PDIP tentu ingin ikut ambil bagian. Selain dalam kontek syiar ibadah yang bersifat mahdhoh atau ritual, tapi juga ibadah yang bersifat sosial. Seperti berbagi, tolong menolong, dan yang tak kalah penting adalah semangat merajut kebersamaan, persaudaraan dan persatuan,” kata Ono kepada awak media.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Ono ini, PDI Perjuangan adalah partai wong cilik, dan memiliki program khusus untuk wong cilik, lomba yang digelar pun melibatkan mereka sebagai pesertanya.
Selain itu, lanjut dia, melalui kegiatan itu dirinya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa siapapun tak boleh melihat seseorang itu hanya dari penampilan atau jenis pekerjaan. Terbukti, lewat acara tersebut, orang yang mungkin selama ini dianggap tak berpendidikan dan rendahan, ternyata mampu menjawab sejumlah pertanyaan seputar isi Al Quran.
“Dengan kata lain, jangan suka menganggap enteng dan rendah kepada orang hanya dari penampilan. Tapi, yang juga penting dari kegiatan ini adalah untuk memberi pesan bahwa agama, khususnya Islam, bukan hanya milik ustad, kiai, atau orang berpendidikan tinggi saja, tapi juga menjadi milik wong cilik seperti tukang becak, sopir angkot dan tukang parkir,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang peserta lomba dari kategori Ojol mengaku senang diundang PDIP Jabar untuk menjadi peserta lomba. Selain bermanfaat dalam menumbuhkan semangat untuk terus belajar, juga sangat baik buat kepentingan menjaga kebersamaan dan persatuan.
“Terimakasih Kang Ono sudah mengambil inisiatif ini. Kami semua senang. Selain dapat hadiah, kami juga merasa sudah dipersatukan lewat acara ini. Semoga acara serupa bisa diadakan lagi pada Ramadan tahun depan,” ungkap Asep, juru bicara dari grup Ojol. [sdy]